Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PBB Benarkan Taliban Minta Berbicara di Pertemuan Tingkat Tinggi Pemimpin Dunia

        PBB Benarkan Taliban Minta Berbicara di Pertemuan Tingkat Tinggi Pemimpin Dunia Kredit Foto: Reuters/Andrew Kelly
        Warta Ekonomi, New York -

        PBB mengatakan Taliban, penguasa baru Afghanistan sejak bulan lalu, telah menantang mandat mantan duta besar Afghanistan untuk PBB dan meminta untuk berbicara pada pertemuan tingkat tinggi para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB yang dimulai Selasa (21/9/2021).

        Melansir Associated Press, Rabu (22/9/20210), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menerima komunikasi pada 15 September dari Duta Besar Afghanistan yang saat ini terakreditasi, Ghulam Isaczai, dengan daftar delegasi Afghanistan untuk sesi tahunan ke-76 majelis itu.

        Baca Juga: Ambil Bagian di PBB, Taliban Kirim Jubirnya Jadi Utusan Resmi, Siapa Dia?

        Lima hari kemudian, Guterres menerima komunikasi lain dengan kop surat "Imarah Islam Afghanistan, Kementerian Luar Negeri," yang ditandatangani oleh "Ameer Khan Muttaqi" sebagai "Menteri Luar Negeri," yang meminta untuk berpartisipasi dalam pertemuan para pemimpin dunia di PBB.

        Muttaqi mengatakan dalam surat itu bahwa mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani "digulingkan" pada 15 Agustus dan bahwa negara-negara di seluruh dunia "tidak lagi mengakui dia sebagai presiden," dan karena itu Isaczai tidak lagi mewakili Afghanistan, kata Dujarric.

        Taliban mengatakan pihaknya mencalonkan perwakilan permanen baru PBB, Mohammad Suhail Shaheen, kata juru bicara PBB.

        Dalam kasus perselisihan tentang kursi di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komite Kredensial Majelis Umum yang beranggotakan sembilan orang harus bertemu untuk membuat keputusan. Kedua surat itu telah dikirim ke komite, kata Dujarric.

        "Belum ada pertemuan komite kredensial yang dijadwalkan sejauh ini," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.

        Afghanistan dijadwalkan memberikan pidato terakhir pada hari terakhir pertemuan tingkat tinggi pada 27 September.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: