Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mulut Temannya Denny Nggak Pakai Rem, Gatot Punya Libido Luar Biasa, Modalnya Cuma Dagang PKI

        Mulut Temannya Denny Nggak Pakai Rem, Gatot Punya Libido Luar Biasa, Modalnya Cuma Dagang PKI Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi ikut menyoroti pernyataan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mengaitkan hilangnya patung para tokoh militer terdahulu di Museum Darma Bhakti Kostrad, yakni Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).

        Menurut Gatot, hal tersebut menjadi bukti bahwa komunis masih bercokol di Tanah Air, khususnya di institusi TNI. Baca Juga: Merasa Difitnah, Letjen Dudung Nggak Ada Takutnya sama Senior! Jenderal Gatot Diminta...

        Karena itu, Eko pun menilai tuduhan Gatot benar-benar keji. Pasalnya, TNI merupakan jantung pertahanan Indonesia. 

        Baca Juga: Heboh Gatot Nurmantyo Sebut PKI di Tubuh TNI, Kostrad Jawab Alasan 'Hilangnya' Patung

        “Menuduh TNI telah disusupi PKI, hanya karena patung Soeharto di Kostrad diturunkan, itu benar-benar keji. Cuma kelas alap2 yang mulutnya kayak gini. Gatot, gatot…” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (28/9/2021).

        Lanjutnya, ia juga menyatakan bahwa patung tersebut digagas pada tahun 2011-2012, oleh Pangkostrad saat itu Letjen (Purn) Azmyn Y. Nasution.

        Kemudian, Eko mengatakan jika penggagasnya izin menarik patung-patung itu karena belakangan dia punya keyakinan agama tidak boleh membuat patung.

        “Nah, Gatot langsung menyambar. Mengerek isu PKI. Keji banget…” cetusnya.

        Karena itu, Eko pun menyindir Gatot telah menunggangi isu PKI demi mengeruk dukungan mewujudkan hasrat politiknya.

        “Gatot ini punya libido politik luar biasa. Modalnya cuma PKI-PKI melulu. Gak punya dagangan lain. Isu PKI sengaja dipelihara tiap tahun utk memelihara ketololan sebagian pengikutnya,” kata dia.

        “Prinsip GN, orang tolol sangat berguna apabila dipergunakan sesuai dengan ketololannya…” tukas teman Denny Sirega ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: