Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Awas! Wibawa Jokowi Bisa Ambruk, Ketidakpuasan Rakyat Tinggi

        Awas! Wibawa Jokowi Bisa Ambruk, Ketidakpuasan Rakyat Tinggi Kredit Foto: Instagram/Joko Widodo
        Warta Ekonomi -

        Ada peringatan yang dikeluarkan Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti. Dia menyebut wibawa Presiden Jokowi yang bisa runtuh.

        Repons Ray itu muncul saat memberi tanggapan terkait tindakan aparat kepolisian yang sempat represif untuk mendorong mundur Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) saat demonstrasi.

        Baca Juga: Ada Tren Penurunan, Rocky Gerung Sentil Jokowi, PDIP Disebut-sebut...

        Seperti diketahui, belum lama ini Kapolri Jendral Listyo Sigit mengeluarkan telegram yang memerintahkan bawahannya untuk bertindak humanis dan tidak represif pada penyampai aspirasi.

        Dirinya mengaku terkejut melihat jumlah massa mahasiswa. Ternyata di lapangan banyak sekali yang ingin 56 pegawai KPK diangkat menjadi ASN.

        "Sinyal kuat betapa nama dan wibawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari demi hari makin merosot dihadapan mahasiswa," ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Rabu (29/9).

        Tidak hanya itu, dirinya juga menyoroti sikap lamban yang diambil Jokowi.

        Menurutnya, langkah presiden dalam menangani kasus TWK KPK tersebut justru memperparah wibawanya.

        "Jelas sikap Pak Jokowi yang diam atas rekomendasi Ombudsman RI dan Komnas HAM itu sama sekali tidak menguntungkan nama baik dan posisi politiknya di tengah masyarakat," katanya.

        Dirinya lantas memlertanyakan apa sebenarnya tengah dipertahankan oleh presiden sehingga seolah bersikukuh diam.

        Utamanya saat ada dua rekomendasi yang dilontarkan Komnas HAM dan Ombudsman RI.

        "Penting bagi Pak Jokowi untuk selalu dekat dengan rakyat. Makin dirinya menjauh dari mereka, makin kuat oligarki membentenginya," katanya.

        Ray Rangkuti juga mengatakan bahwa renggangnya Jokowi dengan rakyat akan mempersulit keadaan dirinya pada tahun 2022.

        "Partai mulai berebut suara dan tiket pilpres 2024. Makin sulit mengajak mereka dalam ritme kerja Pak Jokowi," katanya.

        Dirinya juga menyoroti sikap aparat kepolisian kepada mahasiwa selama demonstrasi berlangsung.

        Menurutnya, dalam situasi seperti itu, tindakan polisi yang kaku terlihat cenderung melindungi kekuasaan.

        "Hal itu justru akan menyumbang menggumpalnya ketidakpuasan publik pada Pak Jokowi," ujarnya.

        Tidak hanya itu, menurut Ray, tindakan represif aparat kepolisian akan sangat berdampak pada ketidakpuasan masyarakat terhadal presiden.

        "Ketidakpuasan itu kemungkinan dapat terus meningkat jika eskalasi ketidakprofesionalan polisi dalam mewadahi aktivitas demonstrasi mahasiswa seperti hari ini," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: