VMware Luncurkan Pendekatan ‘Cloud-Smart’ untuk Era Baru Multi Cloud
VMware meluncurkan layanan VMware Cross-Cloud sebagai salah satu bentuk strategi baru perusahaan mendukung pelanggan untuk mengantisipasi hadirnya era baru multi cloud.
Layanan VMware Cross-Cloud berupa sejumlah layanan terintegrasi yang mampu menghadirkan pijakan yang cerdas bagi perusahaan-perusahaan digital dalam bertransformasi menuju cloud.
Baca Juga: Cloudera Dukung Perusahaan Telekomunikasi Kembangkan Inovasi 5G
Selain itu layanan ini juga dilengkapi dengan kapabilitas untuk membangun, menjalankan, serta menerapkan keamanan aplikasi apapun jenis cloud yang digunakan, secara lebih leluasa dan fleksibel.
Saat ini, diperkirakan bahwa sebuah perusahaan menjalankan rata-rata 500 aplikasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka,1 dan dari sekian banyak aplikasi tersebut letaknya tersebar di beragam jenis cloud. Sebanyak 75% pelanggan VMware yang mengandalkan pada dua jenis atau lebih layanan public cloud, bahkan 40%-nya menggunakan tiga jenis atau lebih.
Chief Executive Officer, VMware, Raghu Raghuram mengatakan pendekatan multi cloud mampu meningkatkan kecepatan dan inovasi aplikasi, sehingga perusahaan bisa lebih gesit dan makin tangguh.
“Namun demikian, lingkungan multi cloud yang menerapkan beragam jenis cloud tentu jauh lebih kompleks dan terdistribusi dalam pengelolaannya,” kata Raghu melalui konfresi pers virtual, Rabu (06/10).
Ia juga mengatakan timbulnya kompleksitas ini acap kali membuat perusahaan direpotkan untuk selalu menimbang-nimbang di antara dua hal mana yang perlu mendapat prioritas: bisa melaju dengan gesit atau bisa mengelola risiko. Ini tentu membuat proses eksekusi bisnis menjadi lamban, biayapun melonjak.
Ia menjelaskan strategi yang diusung oleh VMware mampu membantu pelanggan mengatasi tantangan dan pilihan sulit tersebut, yakni dengan menghadirkan sekaligus keleluasaan dan kendali atas bisnis yang dibangun di lingkungan multi cloud.
“Multi cloud diprediksikan akan menjadi model bisnis digital hingga 20 tahun ke depan, karena makin banyak industri yang bertransformasi,” ucap Raghu.
Hadir juga Group Vice President, IDC, Richard Villars menurutnya Pendekatan ‘cloud-first’ akan mulai ditinggalkan. Organisasi akan beralih menerapkan pendekatan ‘cloud smart’ dan akan mendambakan keleluasaan dalam memilih cloud yang “tepat” bagi mereka berdasarkan perhitungan strategi bisnis.
“Pendekatan cloud-agnostic yang kami terapkan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, saat ini maupun nanti. Kami berikan kuasa kepada organisasi agar mereka dapat mempercepat inovasi dan memiliki kontrol atas diri mereka sendiri di era multi cloud ini,” kata Richard.
Ia juga menceritakan tahun lalu, tidak sedikit perusahaan yang telah berhasil menuntaskan transformasi digital akibat kebutuhan untuk sigap merespons perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam waktu sekejap di seluruh dunia. Menurutnya inovasi harus bisa dilakukan dengan cepat dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
“Organisasi-organisasi begitu bergantung pada teknologi-teknologi cloud untuk berevolusi dan melakukan penyesuaian-penyesuaian skalabilitas, sehingga selalu sigap berkompetisi di tengah pesatnya perekonomian digital-first dunia. Strategi VMware dengan fokus pada multi cloud kian mengokohkan posisinya dalam mendukung perusahaan-perusahaan mengoptimalkan lingkungan multi cloud dan sumber-sumber daya mereka di data center,” tambahnya.
Ia berharap VMware akan makin meningkatkan ketangguhan dan pemanfaatan teknologi yang makin tepercaya dalam menghadirkan pengalaman-pengalaman baru dan mewujudkan capaian-capaian bisnis ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: