Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fadli Zon Ngerongrong Densus 88 Dibungkus, Abu Janda Terheran-heran, Biar Teroris Ngebom Tiap Bulan?

        Fadli Zon Ngerongrong Densus 88 Dibungkus, Abu Janda Terheran-heran, Biar Teroris Ngebom Tiap Bulan? Kredit Foto: Instagram/Abu Janda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda mengaku terheran-heran dengan desakan Politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang meminta Densus 88 Antiteror dibubarkan

        “Pagi-pagi lihat berita Fadli Zon minta Densus 88 dibubarin,” tuturnya, dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, seperti dilihat, Jumat (8/10/2021). Baca Juga: Abu Janda Emang Bernyali, Catat Omongannya! Muslim yang Dukung Kece Dianiaya Itu Calon Teroris

        Lanjutnya, ia kemudian mengingatkan bahwa sejumlah alasan kenapa dibentuk Densus 88 Antiteror.

        “Saya cuma mau mengingatkan alasan kenapa Densus 88 dibentuk,” sambung dia.

        Baca Juga: Tegas! Tokoh Muhammadiyah dan NU Desak Polisi Tangkap Abu Janda

        Seperti, peristiwa serangan bom bunuh diri yang dilakukan teroris di Indonesia, adalah serangan teror bom di Burs Efek Jakarta (BEJ) pada 14 September 2000 lalu yang menewaskan 15 orang dan 90 orang lainnya mengalami luka. Baca Juga: Fadli Zon Tuding Densus 88 Penebar Islamofobia, Langsung Diskakmat Uni Irma, Menohok!

        Kemudian bom Bali 1, 12 Oktober 2002 lalu yang menelan korban jiwa sebanyak 202 orang dan 209 lainnya luka.

        Lanjutnya, bom JW Marrott Jakarta yang menelan 12 korban tewas dan 150 lainnya mengalami luka pada 5 Agustus 2003 lalu.

        Selain itu, bom Surabaya yang menyerang gereja pada 13 dan 14 Mei 2018.

        “Itu cuma sebagaian terorisme yang terjadi hampir setiap tahun,” tegas Abu Janda.

        Karena itu, ia pun mengaku heran dengan Fadli Zon yang justru ingin Densus 88 Antiteror dibubarkan saja.

        “Supaya teroris bisa ngebom setiap bulan, gitu?” heran Abu Janda.

        “Orang-orang itulah pendukung teroris yang sebenarnya,” tegas dia.

        “Maju terus Densus 88 Antiteror. Anjing menggonggong, khafilah berlalu,” tandasnya.

        Sebelumnya, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengkritik politisi Gerindra Fadli Zon atas pernyataannya yang meminta pemerintah segera membubarkan Densus 88 karena berbagai alasan.

        Poengky menilai pernyataan Fadli Zon itu seolah-olah memberi dukungan kepada kelompok teroris dan kelompok radikal.

        "Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok teroris dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota dewan mendukung narasi tersebut," kata Poengky Indarti saat dikonfirmasi, Kamis (7/10/2021).

        Adapun alasan Fadli Zon meminta pasukan khusus itu dibubarkanlantaran menilai mereka telah menyebarkan Islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditi. Poengky Indarti menyayangkan pernyataan tersebut.

        "Kami sangat kaget, heran dan menyayangkan statement Anggota DPR RI Bapak Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena Islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditi," tuturnya.

        Kompolnas, kata Poengky, mengapresiasi kinerja Densus 88 yang efektif dan profesional dalam memberantas terorisme.Bahkan dengan prestasinya, Densus 88 dikenal sebagai detasemen anti teror terbaik di dunia.

        "Bagi kami, statement tersebut sangat tidak berdasar. Tidak didukung data, tidak didukung penelitian, dan a historis. Apalagi Bapak Fadli Zon tidak masuk dalam komisi yang menjadi mitra atau pengawas Polri," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: