Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Parpol Baru Menjamur Jelang Pemilu, Anak Buah AHY: Jangan Kayak Tetangga Sebelah, Ngambil Partai!

        Parpol Baru Menjamur Jelang Pemilu, Anak Buah AHY: Jangan Kayak Tetangga Sebelah, Ngambil Partai! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca IP Pandjaitan masih terus menyindir Moeldoko Cs terkait dualisme partai tersebut.

        Sindiran itu disampaikan Hinca ketika memberi tanggapan atas lahirnya sejumlah partai politik baru jelang Pemilu 2024.

        Dia mengatakan, berjuang mendirikan partaibaru untuk bisa ikut pemilu adalah kebijakan yang sungguh mulia, ketimbang merampas atau mengklaim partai lama.

        Baca Juga: Polemik Demokrat Memanas, Yusril Ajak 'Gelud' Pengacara AHY

        "Jangan kayak tetangga sebelah, yang mengambil partai yang sudah ada. Ya bikin saja partai, kan fair itu," kata Hinca kepada wartawan, seperti dilansir dari Populis.id, Selasa (12/10/2021).

        Hinca mengaku bahagia dengan atas hadirnya parpolpendatang baru itu.

        Adapun partai baru tersebut diantaranya adalah, Partai Perkasa yang merupakan perubahan nama dari sebelumnya Partai Pelopor.

        Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Ummat, hingga Masyumi Reborn sebagai partai baru yang siap memeriahkan Pemilu Serentak 2024.

        "Dari Partai Demokrat, saya ingin mengucapkan selamat datang, ini cara yang terbaik," tuturnya.

        Terpisah, Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio mengatakan, menjamurnya parpol baru ini adalah tanda yang mengkonfirmasi bahwa demokrasi Indonesiamasih sangat maju.

        "Dengan ada banyaknya partai politik di Indonesia menandakan bahwa demokrasinya masih ada dan maju,” ujar Hendri Satrio.

        Kendati demikian, menurut Hendri Satrio, akan ada keuntungan dan kerugian ketika menjamurnya partai politik tersebut.

        "Keuntungannya yaitu, masyarakat bisa dapat banyak pilihan tentang partai-partai yang akan mereka datangi dan pilih," ungkapnya.

        Di sisi lain, menurut Hendri Satrio, kerugiannya adalah menambah beban biaya untuk menyelenggarakan pemilu.

        "Kalau partai-partai ini tidak menawarkan hal baru, ya, percuma adanya partai-partai ini. Cuma mahal-mahalin ongkos pemilu aja," bebernya.

        Baca Juga: Berniat Gugat Soal Calon Anggota BPK, Yusril Ihza Mahendra Surati Puan

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: