Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu MongoDB?

        Apa Itu MongoDB? Kredit Foto: Unsplash/ Scott Graham
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        MongoDB adalah database NoSQL berorientasi dokumen yang digunakan untuk penyimpanan data volume tinggi. Alih-alih menggunakan tabel dan baris seperti dalam database relasional tradisional, MongoDB memanfaatkan penggunaan collection dan document. Document terdiri dari pasangan nilai kunci yang merupakan unit dasar data di MongoDB. Collection berisi kumpulan dokumen dan fungsi yang setara dengan tabel database relasional.

        MongoDB mendukung berbagai bentuk data. MongoDB merupakan salah satu dari banyak teknologi database non-relasional yang muncul pada pertengahan 2000-an di bawah bendera NoSQL yang digunakan dalam aplikasi big data dan pekerjaan pemrosesan lainnya. Organisasi bisnis dapat menggunakan MongoDB untuk melakukan kueri ad-hoc, pengindeksan, penyeimbangan beban, agregasi, eksekusi server-side JavaScript, dan fitur lainnya.

        Baca Juga: Apa Itu Bahasa Pemrograman Arduino?

        Cara Kerja MongoDB

        MongoDB memanfaatkan catatan dari dokumen berisi struktur data yang terdiri dari field dan value pairs. Document adalah unit dasar data di MongoDB. Dokumennya mirip dengan JavaScript Object Notation, tetapi menggunakan varian yang disebut Binary JSON (BSON). Manfaat menggunakan BSON adalah mengakomodasi lebih banyak tipe data. Field pada dokumen ini mirip dengan kolom pada database relasional. Nilai yang terkandung dapat berupa berbagai tipe data, termasuk dokumen lain, larik, dan larik dokumen, menurut manual pengguna MongoDB. Document juga akan memasukkan kunci utama sebagai pengidentifikasi unik.

        Kumpulan document disebut dengan collection yang memiliki fungsi setara dengan tabel database relasional. Collection dapat berisi jenis data apa pun, tetapi batasannya adalah data ini tidak dapat tersebar di database yang berbeda.

        Shell mongo adalah komponen standar dari distribusi open source MongoDB. Setelah MongoDB diinstal, pengguna akan menghubungkan mongo shell ke instance MongoDB mereka yang sedang berjalan. Shell mongo bertindak sebagai interface JavaScript interaktif ke MongoDB yang memungkinkan pengguna untuk menanyakan dan memperbarui data, serta melakukan operasi administratif.

        Representasi biner dari dokumen mirip JSON disediakan oleh penyimpanan dokumen BSON dan format pertukaran data. Pecahan otomatis adalah fitur utama lain yang memungkinkan data dalam collection MongoDB didistribusikan ke berbagai sistem untuk skalabilitas horizontal, seiring dengan peningkatan volume data dan persyaratan throughput.

        DBMS NoSQL menggunakan arsitektur master tunggal untuk konsistensi data dengan database sekunder yang memelihara salinan database utama. Operasi secara otomatis direplikasi ke database sekunder tersebut untuk failover otomatis.

        Fitur-Fitur MongoDB

        1. Setiap database berisi collection yang berisi kumpulan dokumen. Setiap dokumen dapat berbeda dengan jumlah field yang bervariasi. Ukuran dan isi setiap dokumen bisa berbeda satu sama lain.

        2. Struktur dokumen lebih sesuai dengan bagaimana developer membangun kelas dan objek mereka dalam bahasa pemrograman masing-masing. Developer akan sering mengatakan bahwa kelas mereka bukan baris dan kolom, tetapi memiliki struktur yang jelas dengan pasangan nilai kunci.

        3. Baris (atau dokumen seperti yang disebut dalam MongoDB) tidak perlu memiliki skema yang ditentukan sebelumnya. Sebaliknya, field dapat dibuat dengan cepat.

        4. Model data yang tersedia dalam MongoDB memungkinkan Anda untuk merepresentasikan hubungan hierarkis, untuk menyimpan array, dan struktur lain yang lebih kompleks dengan lebih mudah.

        5. Skalabilitas–Lingkungan MongoDB sangat skalabel. Banyak perusahaan di seluruh dunia telah menetapkan klaster dengan beberapa di antaranya menjalankan lebih dari 100 node dengan sekitar jutaan dokumen di dalam database.

        Mengapa Menggunakan MongoDB?

        Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang harus mulai menggunakan MongoDB

        1. Berorientasi pada dokumen-Karena MongoDB adalah database tipe NoSQL, alih-alih memiliki data dalam format tipe relasional, MongoDB menyimpan data dalam dokumen. Ini membuat MongoDB sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan situasi dan persyaratan dunia bisnis nyata.

        2. Kueri ad hoc–MongoDB mendukung pencarian berdasarkan bidang, kueri rentang, dan pencarian ekspresi reguler. Kueri dapat dibuat untuk mengembalikan bidang tertentu dalam dokumen.

        3. Indexing–Indeks dapat dibuat untuk meningkatkan kinerja pencarian dalam MongoDB. Field apa saja dalam dokumen MongoDB dapat diindeks.

        4. Replikasi–MongoDB dapat menyediakan set replika. Satu set replika terdiri dari dua atau lebih instans mongo DB. Setiap anggota kumpulan replika dapat bertindak sebagai replika primer atau sekunder. Replika utama adalah server utama yang berinteraksi dengan klien dan melakukan semua operasi baca atau tulis. Replika Sekunder memelihara salinan data primer menggunakan replikasi bawaan. Ketika replika utama gagal, kumpulan replika secara otomatis beralih ke sekunder dan kemudian menjadi server utama.

        5. Load balancing–MongoDB menggunakan konsep sharding untuk menskalakan secara horizontal dengan membagi data di beberapa instance MongoDB. MongoDB dapat menjalankan beberapa server, menyeimbangkan beban atau menduplikasi data untuk menjaga sistem tetap berjalan dan berjalan jika terjadi kegagalan hardware.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: