Bisnis ICG Citi Raih Sejumlah Catatan Baik Pada Kuartal Ketiga 2021
Bisnis Perbankan Institusional Citi membukukan kuartal yang kuat tahun ini, yang terdiri dari berbagai kesepakatan penting dan penghargaan bergengsi. Secara lokal, unit Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) Citi Indonesia, baru-baru ini berhasil menjadi Joint Global Coordinator untuk rights issue senilai Rp95,9 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Ini merupakan rights issue terbesar di Asia Tenggara. Citi berperan penting dalam seluruh aspek pelaksanaan dan pemasaran rights issue secara end-to-end. Ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Indonesia untuk membentuk perusahaan induk bagi perusahaan pembiayaan mikro negara.
Baca Juga: Citi Tunjuk Pimpinan Sustainability & ESG Banking untuk Asia Pasifik
Citi Indonesia juga bertindak sebagai Joint Lead Manager pada proses penawaran uang berdenominasi USD dan Euro oleh Pemerintah Indonesia senilai total Rp25 triliun (USD 1,8 milyar), pada awal September 2021. Transaksi tersebut terdiri dari USD 600 juta 10-tahun, USD 650 juta 40-tahun, dan EUR 500 juta 12-tahun, di mana hasil dari tahapan EUR akan digunakan untuk inisiatif tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) Pemerintah.
Ini juga merupakan transaksi pengelolaan kewajiban pertama Pemerintah Indonesia di pasar modal global, di mana Citi berperan sebagai penasehat penataan pengelolaan kewajiban bagi pemerintah.
Mengomentari kinerja yang kuat dari unit BCMA Citi Indonesia, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, mengatakan bahwa, “Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai tim kami sejauh ini di tahun ini. Ini akan menjadi fondasi dasar yang kuat karena kami akan lebih fokus pada layanan perbankan institusional kami di Indonesia ke depan.”
Pencapaian penting lainnya selama kuartal ketiga juga termasuk peran Citi Indonesia sebagai Penasihat Keuangan Eksklusif PT Telekomunikasi Selular atas penjualan 4.000 menara telekomunikasi perusahaan di Indonesia, kepada PT Dayamitra Telekomunikasi.
Sementara itu, pada Juli 2021, Citi bertindak sebagai Koordinator Tunggal, MLAUB dan Agen Fasilitas untuk penutupan pinjaman sindikasi senior tanpa jaminan dan fasilitas kredit bergulir senilai Rp14.2 triliun (USD 1 milyar) oleh PT Freeport Indonesia. Fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung perluasan kapasitas smelter perusahaan dan pembangunan kilang logam mulia.
Kinerja bisnis Citi Indonesia yang kuat baik di bisnis perbankan institusional maupun consumer banking turut membantu peraihan gelar sebagai Best International Bank in Indonesia dalam ajang Asiamoney Awards 2021, selama 5 tahun berturut-turut.
Penghargaan yang diselenggarakan oleh majalah bergengsi regional Asiamoney ini diberikan kepada bank yang berhasil menunjukkan performa finansial yang mumpuni dan komitmen untuk membuka lebih banyak peluang bagi para klien Indonesia dalam menjalankan bisnis di kawasan Asia.
Secara regional, Citi baru-baru ini dinobatkan sebagai Investment Bank of the Year di Asia untuk tahun 2021 oleh Majalah Banker milik Financial Times.
Penghargaan tersebut diputuskan oleh sebuah panel penasihat termasuk editor Banker investasi Perbankan, dan mengakui dukungan Citi untuk klien selama periode penghargaan di seluruh jaringan regionalnya.
“Asia-Pasifik semakin diharapkan menjadi kawasan pertumbuhan utama bagi perkembangan ekonomi global di tahun-tahun mendatang dan, sebagai hasilnya, pasar modalnya yang dinamis juga diperkirakan akan melanjutkan lintasan kenaikannya yang kuat. Citi, dengan jaringan internasionalnya yang hampir tak tertandingi, telah berada dalam posisi yang kuat untuk membangun kehadirannya dan memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama di pasar modal kawasan. Bank memanfaatkan seluruh kekuatan dan hubungan lintas waralaba secara global untuk memberikan rangkaian solusi yang komprehensif bagi klien di wilayah tersebut. Ini mendukung klien di pasar mapan, serta pasar negara berkembang,” baca bagian dari penulisan editorial untuk penghargaan yang diumumkan pada 1 Oktober.
Citi juga telah menjadi pemimpin dalam pembiayaan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) di kawasan ini, bertindak sebagai koordinator global bersama pada blue bond perdana Bank of China (yang pertama di Asia-Pasifik); sustainability bond Toyota senilai Rp39,1 triliun (USD 2,75 milyar) (pembiayaan ESG terbesar yang pernah ada hingga saat ini oleh perusahaan Asia-Pasifik); dan green sukuk Indonesia senilai Rp10,6 triliun (USD 750 juta) selama 30 tahun (green sukuk terpanjang yang pernah diterbitkan secara global). Transaksi ini telah mendorong klien LST bank menghadapi rekor mendekati Rp568 triliun (USD 40 miliar) tahun ini.
Jan Metzger, Kepala Perbankan, Pasar Modal, dan Penasihat untuk Asia-Pasifik di Citi, mengatakan “Kami mencapai rekor peningkatan modal untuk klien, dengan lebih dari Rp1,4 triliun (USD 100 milyar) yang dikumpulkan tahun ini. Ini merupakan perpaduan antara penguatan neraca dan pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan. Ada transformasi besar-besaran yang terjadi di semua industri, dan dengan jaringan global yang kami miliki kami dapat mempertajam dialog dengan klien, khususnya bagi mereka yang semakin membutuhkan perspektif global.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: