Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berdayakan Tetangga NSA Indonesia Survive di Tengah Pandemi

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tidak bisa dipungkiri bahwa Pandemi Covid-19 di akhir 2019 telah membawa dampak buruk bagi berbagai sektor di Indonesia, bahkan di dunia. Tidak hanya berpengaruh pada bidang kesehatan, namun juga berdampak besar pada bidang perekenomian.

        Banyak pelaku usaha, baik industri besar atau rumahan, baik usaha kecil maupun besar mengalami penurunan produktivitas. 

        Banyak usaha yang gulung tikar dan merumahkan banyak karyawannya. Catatan Kementerian Ketenagakerjaan pada tahun 2020 terdapat 150 ribu pekerja di-PHK atau sebanyak 10 persen dari 1,5 jt pekerja yang terdampak Covid-19.

        Tidak hanya berdampak pada peningkatan pengangguran, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan jumlah kemiskinan, bahkan pada pertumbuhan ekonomi secara makro. 

        Jumlah penduduk miskin selama pandemi bertambah 1,28 juta orang baik di perdesaan maupun di perkotaan. Bahkan Bank Dunia memprediksi jumlah penduduk miskin Indonesia akan bertambah 5–8 juta orang.

        Lumpuhnya beberapa sektor akibat pandemi Covid-19 juta berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi (kontraksi) sebesar 5,23 persen.

        Berbagai upaya telah dilakukan oleh pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) agar usahanya tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan.

        Tidak sedikit pelaku UMKM yang terdampak pandemi berusaha mengatur strategi agar usahanya survive. Salah satunya adalah apa yang telah dilakukan oleh Doni Murmansyah pendiri NSA Industries.

        Doni, sapaan akrabnya, mendirikan usaha rumahan pada tahun 2002 dan fokus pada clothing pada tahun 2004 yaitu NSA Industries. Clothing mengacu pada usaha yang memproduksi produk (pakaian) yang memiliki nama atau brand sendiri.

        Dalam menjalankan usahanya, seperti halnya industri clothing pada umumnya, produk yang dihasilkan kemudian dipasarkan ke berbagai toko pakaian (distro/distribution store) di Bandung yang jumlahnya tidak kurang dari 21 distro. 

        Seiring dengan berjalannya waktu, sebagaimana dialami oleh usaha-usaha yang lain, pada tahun 2019 usaha yang dijalankan mengalami menurunan akibat pandemi Covid-19. Tidak tanggung-tanggung omzet mengalami penurunan signifikan akibat pendemi.

        Kendala utama yang dihadapi adalah dampak dari distro di Kota Bandung yang notabene menjual produknya banyak yang tutup. “Omzet kami menurun lebih dari 50 persen akibat tidak ada tempat untuk menjual produk” kata orang Bandung itu.

        Beberapa marketplace dimanfaatkan oleh pemilik NSA Industaries itu agar usahanya tetap berjalan, diantaranya Shopee, Lazada, Tokopedia, serta memanfaatkan media sosial Instagram.

        Strategi yang dilakukannya membuahkan hasil, sudah banyak dari satu item produknya yang terjual sampai ribuan pcs dalam satu tahun. Bahkan omzet dihasilkan mencapai Rp 500 juta – 600 juta perbulan.

        Produk yang diandalkannya adalah sweater yang merupakan outwear yang diminati oleh masyarakat Indonesia terutama remaja. Tidak salah jika remaja usia sekolah SMP dan SMA dijadikan segemen pasar NSA Industries.

        Meskipun harga yang ditawarkan relatif terjangkau antara Rp 100.000 – Rp 200.000 kualitas produk yang dihasilkan NSA Industries tidak murahan karena diproduksi dengan bahan yang berkualitas. Misalnya sweater diproduksi dengan bahan 100 persen katun.

        Tidak heran jika sweater yang terjual lebih dari 10 ribu pcs setiap tahun seperti sweater model sweatshirt. Sweter berbahan fleece dengan gaya Korean style itu laku keras banyak peminatnya. Selain dari segi bahan yang berkulitas juga memiliki desain yang unik dan harga sangat terjangkau mulai dari Rp 130.000.

        “Produk yang kami produksi dan tawarkan berusaha untuk dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan tetap mempertimbankan kualitas yang baik” tutur owner NSA Industries.

        Selain sweater yang jadi andalannya, produk lain juga ditawarkan dan tidak kalah banyak peminatnya, yaitu t-shirt atau kaos dan berbagai jenis celana. Sehingga kini NSA menjadi salah satu brand clothing lokal yang menjual pakaian pria maupun wanita memiliki posisi penting baik bagi konsumen maupun bagi dunia industri clothing.

        Kerja keras Doni dalam mempertahankan usaha di tengah pendemi Covid-19 tidak semata-mata demi untuk keuntungan pribadinya. Namun Doni berfikir jika tidak diselamatkan maka akan banyak orang yang jadi korban, yaitu karyawan, klien bisnis, dan pekerja lepas yang salama ini menggatungkan pendaptannya pada usaha NSA Industries.

        NSA telah mempekerjakan karyawan tetap sebanyak 13 orang. 8 orang ditugaskan pada bagian produksi, dan sisanya sebagai tenaga pemasaran online. Disamping itu, NSA Industries juga telah banyak memberdayakan ibu-ibu di sekitar lokasi produksi, yaitu sebagai pinishing produksi yang jumlahnya sebanyak 12 orang.

        “Usaha yang dijalankan ini bagaimana dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar” ujarnya. Itulah mengapa Doni berharap usaha ini tetap bisa bertahan dan terus berkembang.

        Demi mengembangkan usahanya dan meningkatkan kemanfaatan bagi orang lain, NSA Industries membuka peluang kepada siapa saja yang berminat menjadi reseller produknya. Baik yang tinggal di Kota Bandung maupun di luar daerah itu.

        “Saat ini kami memberikan peluang kepada siapa saja yang berminat untuk menjadi reseller, kami akan berikan harga yang terbaik” jelasnya.  Meskipun sistem yang ditawarkan masih beli putus, namun NSA Industaries memberikan peluang dengan sistem konsinyasi atau pembayaran tempo untuk reseller-reseller tertentu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: