Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bu Megawati Emang Top! Bisa Pecahkan Rekor Dunia Nih...

        Bu Megawati Emang Top! Bisa Pecahkan Rekor Dunia Nih... Kredit Foto: Antara/Setpres Lukas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha, ikut merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang resmi melanting Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rabu (13/10).

        Menurut dia, pelantikan tersebut telah memecahkan rekor dunia.

        Baca Juga: Jubir Partainya Mas AHY Tuding Megawati Lengserkan Gus Dur, Ferdinand: Tendensius, Cenderung Fitnah!

        Bukan tanpa sebab, ia mengatakan jika Megawati yang merupakan Ketua Umum PDIP justru memimpin badan riset negara.

        “Selamat kpd profesor Megawati sebagai ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Memecahkan rekor dunia, utk pertama kali ketua partai pimpin badan riset,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (14/10/2021). Baca Juga: Megawati Digugat Rp40 Miliar, Refly Harun Beri Analisis: Banyak Kelemahan

        Lebih lanjut, ia juga berdoa agar bangsa Indonesia selalu dalam lindungan Tuhan.

        “Semoga Tuhan mengampuni negeriku ini,” harapnya.

        “Mudah2an ketua Dewan Pengarah yang baru tidak mengarahkan BRIN untuk inovasi mencari dana sebanyak2nya buat partai,” tukasnya.

        Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN). Pelantikan tersebut dilakukan di Istana Negara, Rabu (13/10/2021).

        Adapun, pelantikan tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 45/2021 Tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengarah badan riset dan inovasi (BRIN).

        “Demi Allah saya bersumpah.Bahwa saya akan setia kepada UUD tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Jokowi yang diikuti Megawati dan anggota BRIN yang dilantik.

        “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, Bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” tambahnya.

        Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah memberi pembelaan kepada Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri yang saat ini dibanjiri kritik dari berbagai pihak.

        Menurut Ahmad Basarah, penunjukan Megawati menjadi salah satu orang penting di lembaga tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 78/2021 tentang BRIN.

        "Saya garis bawahi, di sini adalah 'berpedoman pada nilai Pancasila'. Ini artinya pemerintah ingin setiap kegiatan riset dan inovasi harus berpedoman pada Pancasila," kata Ahmad Basarah dalam keterangan tertulisnya, dikutip Populis.id, Kamis (14/10).

        Ia lantas menyinggung Pasal 7 ayat 2 Perpres tersebut yang berbunyi 'Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a secara ex-officio berasal dari unsur Dewan Pengarah badan yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pembinaan ideologi Pancasila'.

        "Sehingga bisa dipahami, sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP yang menyelenggarakan tugas pembinaaan ideologi Pancasila, Ibu Megawati ditunjuk untuk menjabat ex officio Dewan Pengarah BRIN," jelasnya.

        Oleh karena itu, ia balik mempertanyakan pihak-pihak yang mengkritik penunjukan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Selain itu, pihak yang mengkritik sama saja mempertanyakan keputusan pemerintah untuk memastikan riset dan teknologi berdasarkan Pancasila.

        "Apa yang salah jika pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ingin memastikan setiap kegiatan riset dan inovasi di Indonesia itu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila? Bagi kami, tak ada salahnya sama sekali kalau pemerintah pusat memilih prinsip itu," tegasnya.

        "Jika kemudian dituding bahwa Dewan Pengarah ini adalah bagian dari partisan dan kepentingan praktis partai politik, bagi kami ini sangat tidak berdasar yang tak perlu dibahas lebih lanjut," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: