Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Teknologi Cloud Bantu Banyak Perusahaan Berbisnis dan Berinovasi

        Teknologi Cloud Bantu Banyak Perusahaan Berbisnis dan Berinovasi Kredit Foto: Amazon Web Services
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam beberapa tahun terakhir teknologi cloud telah berkembang sangat pesat. Semakin banyak perusahaan dan organisasi yang telah menyadari pentingnya imigrasi data dan beban kerja dari infrastruktur on prem ke cloud atau bagi bisnis bisnis baru membangun dengan cloud sejak awal.

        Melihat ini, AWS salah satu perusahaan yang berfokus pada teknologi cloud telah bekerjasama dengan Traveloka, Qiscus, dan The Body Shop yang termasuk perusahaan-perusahaan yang menjadi pelanggan AWS sejak sebelum kantor AWS di Indonesia resmi dibuka pada 2018.

        Baca Juga: Generasi Muda Harus Jawab Tantangan Ekonomi Digital via Cakap Digital

        Menurut Chief Technology Officer, Traveloka, Ray Frederick, Traveloka yang memulai perjalanannya pada tahun 2012 sebagai online ticket agent, kini telah bertransformasi menjadi lifestyle super-app. Transformasi ini menjadi mungkin karena Traveloka menggunakan cloud, bahkan sejak pertama didirikan. Ia juga mengatakan Traveloka menggunakan cloud dalam dua bidang.

        "Yang pertama adalah bagaimana menggunakan data untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengguna kami. Sementara, yang kedua adalah bagaimana menggabungkan penggunaan teknologi dan data tersebut untuk bereksperimen, berinovasi, dan memenuhi kebutuhan pelanggan kami dengan cepat. Lebih canggih lagi, teknologi bahkan juga bisa digunakan untuk melihat bagaimana proyeksi perubahan kebutuhan pelanggan ke depannya,” sebut Ray.

        Selain Ray, CEO & Co-Founder, Qiscus, Delta Purna Widyangga mengatakan Qiscus paling cocok digunakan perusahaan yang terhubung dengan pelanggannya melalui berbagai aplikasi messenger. Dengan mengagregasikan data percakapan dari berbagai platform, dan menggunakannya kembali di platform-platform tersebut, Qiscus dapat menyediakan teknologi chatbot yang sangat mudah diskalakan, diotomasikan, real-time, serta multifungsi.

        Baca Juga: Kota Masa Depan, Hasil Kolaborasi Grab-Emtek-Bukalapak untuk Ekonomi Digital

        "Pelanggan semakin berubah seiring dengan kecepatan internet yang semakin meningkat pula," Kata Delta.

        Ia juga menambahkan, semakin terhubung, pelanggan semakin mencari koneksi yang bermakna, baik dengan sesama maupun dengan brand, dan mereka juga semakin mengandalkan aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh dalam smartphone.

        "Sebagai penyedia SaaS (software as a service), kami menyadari bahwa infrastruktur Qiscus harus berlandaskan tiga komponen kunci: keandalan, fleksibilitas, dan penghematan biaya," ujar Delta.

        Lebih lanjut Delta menjelaskan pertama, harus andal agar pelanggan Qiscus sendiri mampu menyediakan customer service yang selalu tersedia. Kedua, harus fleksibel karena Qiscus melayani banyak pelanggan dari berbagai industri seperti kesehatan, pendidikan, dan niaga, masing-masing dengan dinamikanya sendiri yang unik. Dan ketiga, komponen penghematan biaya juga penting agar kami bisa menyediakan layanan yang terjangkau.

        "Ketiga kebutuhan ini adalah alasan kami memilih AWS," Imbuhnya.

        Tidak jauh berbeda dengan Ray dan Delta, General Manager of IT, The Body Shop Indonesia, Yulianto Anto juga mengatakan pendapatnya tentang teknologi cloud oleh AWS. Ia mengungkapkan, Salah satu solusi AWS yang paling dirasa bermanfaat adalah Amazon EC2 Auto Scaling untuk meningkatkan dan menurunkan kapasitas berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

        "Ketika berpartisipasi di Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) tahun lalu misalnya, The Body Shop telah memiliki infrastruktur yang siap untuk menangani lebih dari 3 ribu pengguna di saat yang bersamaan. Kemudian, perusahaan juga membangun middleware untuk mengintegrasikan berbagai metode pembayaran dan logistik sesuai dengan permintaan pelanggan dengan AWS Lambda," katanya.

        Untuk diketahui, AWS akan meluncurkan AWS Asia Pacific (Jakarta) Region pada akhir 2021/awal 2022. AWS Asia Pacific (Jakarta) Region terdiri dari tiga availability zone atau zona ketersediaan, yang masing-masing memiliki pula satu atau lebih pusat data. Ini merupakan Region kesembilan di Asia Pasifik dan kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: