- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Anies Baswedan Digoyang Pendukung Setia, Gegara Bakal Jadikan Kemal Ataturk Nama Jalan di Menteng
Rencana Pemprov DKI Jakarta menjadikan Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menuai polemik. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung kena getahnya. Tak hanya oleh lawan politiknya, Anies juga digoyang sahabat-sahabat tersayangnya.
Kabar rencana pergantian nama jalan ini pertama kali dihembuskan Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal. Kata dia, Indonesia berencana mengganti nama salah satu jalan di Jakarta dengan nama Kemal Ataturk.
Baca Juga: PDIP Sentil Keras Anies Baswedan: Kebanyakan Teori
“Kami sudah meminta komitmen dari Pemprov DKI Jakarta untuk pemerintah memberikan nama jalan dengan founding father-nya Turki di Jakarta,” kata Iqbal dalam acara Ngopi Virtual, Jumat (15/10).
Iqbal mengaku sudah memberikan data terkait karakter hingga panjang jalan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu opsi yang ditawarkan, yakni jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. “Itu yang nantinya akan diberikan nama founding father Turki,” tutur Iqbal.
Sejauh ini, katanya, Pemprov DKI dan KBRI Ankara masih menunggu kepastian nama yang akan digunakan sebagai jalan. “Kita tahu bahwa nama pendiri bangsa Turki adalah Mustafa Kemal Ataturk. Ia pendiri bangsa Turki, Ataturk sendiri artinya bapak bangsa Turki,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, pemerintah Turki telah memberikan nama Jalan Ahmet Soekarno di Ankara. “Sebagai balasan, Indonesia akan memberi nama salah satu jalan di Jakarta dengan tokoh pendiri bangsa Turki itu,” kata Retno saat kunjungan bilateral ke Turki (12/10).
Nantinya, nama jalan itu akan diresmikan langsung Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan saat melakukan lawatan ke Jakarta, awal tahun 2022.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membenarkan hal tersebut. Katanya, rencana ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia dan Turki. “Jadi sama-sama ini, Insya Allah bagian dari kerja sama antara Indonesia dan pemerintah Turki,” ucapnya, di Jakarta, kemarin.
Meski begitu, Riza belum bisa memastikan ruas jalan mana yang rencananya akan menggunakan nama presiden pertama Turki itu, apakah di Menteng, Kemang, atau daerah lain. Ia berjanji akan mengumumkan lokasi nama jalan yang rencananya bernama Ataturk itu, dalam waktu dekat.
Politikus Gerindra ini mengatakan, rencana ini bukan niatan Pemprov DKI. Melainkan keinginan pemerintah Indonesia dan Turki. “Jadi, memang ada keinginan dari kedua negara agar ada nama dari kita yang di Turki dan nama tokoh dari Turki di kita,” cetus Riza.
Namun, rencana ini menuai banyak penolakan. Tokoh-tokoh yang selama ini dikenal dekat dengan Anies, justru melemparkan protes kepada Pemprov DKI. Protes pertama disampaikan Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid. Politisi PKS yang selama ini paling getol mendukung kebijakan Anies ini, meminta agar rencana tersebut dikaji lagi.
“Usulan tokoh sekuler Turki, Kemal Pasha Ataturk jadi nama jalan di Jakarta, hendaknya dikaji ulang. Boleh saja memberikan nama jalan Soekarno di Ankara. Tapi, berlakulah seperti Maroko. Di sana ada Jalan Soekarno, tanpa minta nama jalan Raja Maroko di Jakarta,” kata Hidayat, dalam akun Twitter miliknya.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar yang juga dikenal sebagai pendukung Anies menyampaikan penolakan. “Maaf, saya menolak keras Ataturk dibuatkan nama jalan di Jakarta. Mustafa Kemal Ataturk adalah simbol sekularisme dan anti Islam di Turki yang tidak pantas diabadikan di Ibu Kota Negara, yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 29 ayat 1 UUD 45),” tegas @musniumar.
Politisi Gerindra, Fadli Zon yang juga bersahabat dengan Anies, memilih menyampaikan solusi di tengah banyaknya kritikan kepada Anies. Anggota Komisi I DPR ini menyarankan, penamaan jalan di Jakarta diganti dengan tokoh lain dari Turki. “Saya usul namanya Jalan Fatih Sultan Mehmet II,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, lewat akun @fadlizon.
Tak hanya dari pendukungnya, Anies juga mendapat kritik dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. Menurutnya, menjadikan Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Jakarta, jelas keputusan yang keblinger.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: