Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) melihat, aktivitas sewa properti pada kuartal III/2021 masih terbatas. Misalnya, tren penyewaan di pusat perbelanjaan yang baru memulai kembali aktivitasnya belakangan ini.
"Aktivitas di pasar pusat perbelanjaan di triwulan ini masih terlihat terbatas. Aktivitas ini terutama didorong oleh penyewa makanan dan minuman, diikuti oleh peritel peralatan rumah tangga," kata Head of Research JLL Yunus Karim dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga: Investasi Properti Jabodetabek Dinilai Masih Diminati Meskipun Ada Rencana Pemindahan IKN
Sementara itu, tingkat hunian pusat perbelanjaan terpantau relatif stabil, yakni berada di angka 87%. "Hal ini mengingat tidak adanya pasokan baru yang beroperasi di triwulan ini," imbuhnya.
Di sisi lain, tren penjualan kondominium di Jakarta masih menunjukkan tren pelemahan yang sama sejak awal pandemi. Menurut Yunus, calon pembeli masih berhati-hati dalam melakukan pembelian dan cenderung menunggu perkembangan kondisi saat ini.
"Para pengembang juga belum aktif meluncurkan produk baru dan masih berupaya meningkatkan penjualan terhadap proyek eksisting dengan menawarkan kemudahan cara bayar dan berbagai promosi lainnya," tambah Yunus.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Office Leasing JLL Angela Wibawa menjelaskan, harga sewa properti pada kuartal III/2021 masih tertekan kendati menunjukkan sedikit peningkatan. Perusahaan cenderung mempertimbangkan ruang perkantoran yang siap huni (fitted-out space) dalam melakukan relokasi sebagai upaya meminimalkan biaya pengeluaran.
Selain itu, tren pengurangan luas ruang perkantoran juga masih terus berlangsung.
"Secara umum, tingkat hunian gedung perkantoran Grade A masih tertekan di angka 66%," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: