Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Visioner Tiada Tanding, Jeff Bezos Bakal Bangun Stasiun Luar Angkasa hingga Hotel di Dalamnya!

        Visioner Tiada Tanding, Jeff Bezos Bakal Bangun Stasiun Luar Angkasa hingga Hotel di Dalamnya! Kredit Foto: Instagram/Jeff Bezos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Blue Origin, perusahaan pariwisata luar angkasa yang dimiliki oleh pendiri Amazon Jeff Bezos, telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan stasiun luar angkasa komersial.

        Pada hari Senin mereka berencana untuk mengoperasikan stasiun bernama "Orbital Reef" pada akhir dekade ini.

        Melansir BBC International di Jakarta, Kamis (28/9/21) materi promosi yang dirilis oleh perusahaan mengklaim stasiun itu akan menjadi "taman bisnis serba guna" di luar angkasa dan akan menampung hingga 10 orang.

        Baca Juga: Dear Elon Musk dan Jeff Bezos: Cukup 2% dari Kekayaan Kalian Bisa Atasi Kelaparan di Seluruh Dunia

        Perusahaan akan bermitra dengan Sierra Space dan Boeing untuk membangun pos terdepan.

        Blue Origin mengatakan, stasiun seluas 32.000 kaki persegi itu akan menyediakan lokasi yang ideal bagi pelanggan hingga untuk pembuatan film dalam gayaberat mikro atau melakukan penelitian mutakhir. Blue Origin juga mengatakan stasiun tersebut juga akan mencakup hotel luar angkasa.

        Pada konferensi pers untuk meluncurkan inisiatif tersebut, eksekutif dari Blue Origin dan Sierra Space menolak untuk memberikan perkiraan biaya pembangunan, meskipun proyek tersebut tampaknya dijamin dengan pendanaan besar dari Bezos.

        Sebagaimana diketahui, Bezos telah berkomitmen untuk menghabiskan USD1 miliar (Rp14,2 triliun) per tahun untuk Blue Origin.

        Pengumuman itu muncul saat NASA mencari proposal untuk menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang berusia 20 tahun. Sementara itu, pendanaan untuk stasiun telah dijamin hingga setidaknya 2030.

        Sebelumnya, pejabat Rusia telah memperingatkan bahwa kosmonotnya dapat meninggalkan stasiun pada tahun 2025 karena khawatir peralatan usang dapat memicu insiden besar.

        Sebagai tanggapan, NASA mengumumkan rencana awal tahun ini untuk memberikan USD400 juta (Rp5,6 triliun) dalam kontrak swasta kepada perusahaan luar angkasa untuk membantu badan tersebut menggantikan pos terdepan yang sudah tua.

        Meski demikian, ada kemungkinan akan ada persaingan ketat untuk pendanaan. Awal pekan ini, kemitraan antara Nanoracks, Voyager Space dan Lockheed Martin mengumumkan rencananya sendiri untuk meluncurkan stasiun luar angkasa ke orbit rendah pada tahun 2027.

        Blue Origin telah menghadapi nasib campur aduk sepanjang tahun ini. Peluncuran roket New Shepard yang membawa Bezos hingga bintang Star Trek William Shatner ke luar angkasa, mendapat perhatian media yang signifikan.

        Tetapi perusahaan juga menghadapi tuduhan pelecehan seksual di tempat kerja dan menutup mata terhadap masalah keamanan yang serius dari mantan karyawan.

        Bulan lalu Blue Origin kehilangan kontrak NASA senilai USD2,9 miliar (Rp41 triliun) yang diberikan kepada miliarder Elon Musk, SpaceX miliknya yang merupakan salah satu saingan utama Blue Origin dalam perlombaan ruang angkasa komersial.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: