Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Begini Cara Corsec Membangun Reputasi dan Kepercayaan Publik di Era Menantang

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di era digital dan pandemi Covid-19 yang menantang ini, fungsi dan peran corporate secretary (corsec) sudah berubah. Jika sebelumnya corsec berkutat dengan urusan kehumasan mengelola komunikasi kepada publik dan internal perusahaan, kini tanggungjawabnya lebih luas. Apalagi jika perusahaan tersebut adalah perusahaan yang sudah go public.

        Corsec sebagai sekretaris perusahaan merupakan gerbang atau pintu utama yang mewakili perusahaan keluar atau ke dalam. Jadi posisinya sangat penting, bahkan di beberapa perusahaan posisi corsec sejajar direktur.

        Corsec adalah orang pertama di luar direksi yang tahu semua hal tentang perusahaan karena corsec ikut serta dalam rapat-rapat direksi. Ya, corsec merupakan bagian dari karyawan yang paling tahu tentang ‘isi dapur’ perusahaan.

        Untuk itu, terkait pentingnya reputasi perusahaan dan kepercayaan dari para stakeholder yang menjadi tanggungjawab corsec, Majalah SWA dan Swanetwork menggelar Webinar & Virtual Awarding Corporate Secretary Champion 2021 dengan tema ‘The Rising Power of Corporate Secretary: Building Corporate Reputation and Stakeholders Trust in the Challenging Years’ pada Kamis, 28 Oktober 2021.

        Peran corsec yang makin strategis dan vital dalam merespons dan memberi jawaban terhadap aneka tantangan dibahas tuntas dalam webinar dengan Star Speaker Frederica Widyasari Dewi selaku Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas dan pembicara-pembicara hebat dari sejumlah perusahaan.

        Menurut Kemal Effendi Gani, Group Chief Editor SWA, ada 5 pembicara yang dihadirkan dalam webinar dengan topik ‘Building Corporate Reputation and Stakeholders Trust in the Challenging Years’ yaitu Corporate Secretary PT Astra Graphia Tbk Melinda Pudjo, Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Mahendra Vijaya, Corporate Secretary PT Pegadaian (Persero) R.Swasono Amoeng Widodo, Legal Head & Corporate Secretray PT Prodia Widyahusada Tbk. Marina Eka Amalia serta Corporate Secretary Peti Kemas Koja Safuan.

        Selain webinar, rangkaian acara ini juga dilengkapi dengan pemberian penghargaan Corporate Secretary Champion 2021. Pelaksanaan penjurian sudah dilakukan sebelumnya dengan Juri Corporate Secretary Champion 2021 Elvyn G.Massasya dan Milawarma.

        Berikut ini adalah nama 10 perusahaan pemenang Corporate Secretary Champion 2021: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Astra Graphia Tbk, PT Bank Mega, Tbk PT Prodia Widyahusada Tbk, PT Bank OCBC NISP, Tbk, PT lndocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Dapur Awan Yumindo (Yummy Corp) dan TPK Koja.

        Mahendra Vijaya, Corporate Secretary PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengatakan, corsec WIKA berada langsung di bawah direktur utama.

        Di unit sekretariat perusahaan ini ada tiga departemen yakni Corporate Relations yang membawahi GCG dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)/CSR, Investor Relations, dan Corporate Affairs yang membawahi Corporate Communication dan Corporate Affair. Total tim corsec di WIKA sekitar 27 orang.

        "Di WIKA, kinerja corsec dinilai menggunakan Key Performance Index seperti kinerja PKBL, media relation, kinerja keuangan dan pasar, kinerja kepemimpinan dan tata kelola, dan lainnya. Kami juga melakukan analisa SWOT untuk bisa menilai positioning corsec WIKA seperti apa. Fungsi dan sasaran kami adalah WIKA sebagai Good Corporate Citizen dengan nilai GCG sebesar 94,825. Nilai ini yang tertinggi dari seluruh BUMN Karya; Mengoptimalkan corporate values, AKHLAK; serta Concern to Service Excellence,” jelas Mahendra.

        Menurut Juri Corporate Secretary Champion 2021 Elvyn G.Massasya, corsec perlu menyiapkan diri untuk bagaimana berkontribusi mengembangkan perusahaan.

        "Selain itu, corsec adalah orang yang memiliki akses untuk berhubungan dengan stakeholders, sehingga peluangnya untuk menjadi direktur sangat besar bahkan direktur utama,” jelas Elvyn.

        Menurut Elvyn, ada tiga kompetensi mutlak yang harus dimiliki oleh corsec. Pertama, bidang keuangan yang wajib dimiliki karena terkait dengan pelaporan keuangan perusahaan kepada publik. Kedua legal (hukum) dan ketiga komunikasi. Tentu di dalam hal itu ada skill-skill lain yang harus dimiliki sebagai nilai tambah.

        Elvyn menyebut, fungsi dan peran corsec yang umum ada dua yaitu managing corporation dan managing stakeholders.

        Dua hal tersebut bisa dibagi menjadi lima peran, memiliki peran di investor relation, government relation, corporate relation, corporate social responsibility dan managing crisis. Namun, di berbagai perusahaan perhatian terhadap kelima peran ini berbeda-beda. Perusahaan yang sudah publik umumnya melakukan kelima hal tersebut secara baik.

        "Akan tetapi,  di perusahaan non publik khususnya di aspek investor relation dan Good Corporate Governance masih perlu dioptimalkan,” ucap Elvyn menegaskan.

        Pendapat Elvyn itu dikuatkan oleh Milawarma yang juga menjadi Juri Corporate Secretary Champion 2021. Fungsi corsec atau sekertaris perusahaan secara internal harus menggawangi dari sisi compliance, memanage hubungan antara dewan direksi dan dewan komisaris dan segala kepentingannya. Selain itu, untuk  eksternal berfungsi sebagai investor relations bagi perusahaan-perusahan terbuka (Tbk).

        Di sisi lain, risiko yang dihadapi corsec juga tinggi, misalnya di perusahaan publik harus bisa memberikan penjelasan khususnya untuk hal-hal material yang disampaikan secara transparan dan fair kepada publik dan pemegang saham.

        Tiga hal penting yang menjadi tugasnya yaitu pertama compliance, investor relations, corporate communication. Tanggungjawab itu dalam rangka menyampaikan informasi terkait kejadian-kejadian sampai rencana-rencana penting kepada publik melalui media maupun website perusahaan.

        Bagaimana peran corsec di era digital? Salah satu fungsinya adalah me-manage komunikasi ke publik. Sementara itu arus informasi yang diterima masyarakat macam-macam sumbernya. Jadi, perusahaan tidak bisa hanya menampilkan media sosial saja.

        Perusahaan harus punya platform yang baik yang bisa meng-capture aspirasi masyarakat, bisa menangani isu-isu melalui platform digital yang dikelola oleh corsec. 

        "Dan itu saya melihat belum semua perusahaan memiliki atensi ke digital dalam corsec. Apalagi di masa pandem, komunikasi tidak bisa konvensional, tapi harus digital, menurut saya aspek ini yang harus dikembangkan oleh banyak corsec di korporasi baik di perusahaan publik maupun non publik,” jelas Elvyn.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: