Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Lawan Balik' Peradangan dengan Beberapa Makanan Padat Gizi Ini

        'Lawan Balik' Peradangan dengan Beberapa Makanan Padat Gizi Ini Kredit Foto: Foto/Istimewa.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peradangan merupakan proses penting yang dilakukan tubuh untuk sembuh dari cedera dan penyakit dan sering membuat rasa tidak nyaman. Namun, peradangan bisa lebih membahayakan apabila terjadi cukup kronis.

        Peradangan biasanya disebabkan oleh pola makan, stres, atau kebiasaan gaya hidup yang buruk, seperti merokok. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan sel dengan peningkatan risiko kenaikan berat badan, penyakit jantung, dan kondisi peradangan lain, seperti rheumatoid arthritis. 

        Baca Juga: Makan Camilan Malam Hari untuk Penderita Diabetes Boleh Kok, Tapi…

        Untuk menghindari peradangan kronis, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mempertahankan atau beralih ke diet padat nutrisi. Mengonsumsi makanan padat gizi sangat disarankan ketika tubuh sedang mengalami kondisi peradangan.

        "Makanan adalah bahan bakar untuk tubuh dan ini penting," kata Kristen Carli, MS, RD, ahli gizi dan penulis untuk Fit Healthy Momma. 

        Carli mengatakan, diet seimbang yang fokus pada moderasi dan variasi adalah kuncinya. Diet ini menganjurkan mengonsumsi makanan padat gizi, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, lemak sehat, hingga rempah-rempah yang memberikan banyak nutrisi. 

        Baca Juga: Penting! Ini Cara Ampuh Mencegah Masalah Kesehatan Mata Akibat Diabetes

        Berikut beberapa jenis makanan yang disarankan untuk melawan peradangan, dilansir dari EatThis, Rabu (27/10).

        1. Buah dan sayuran

        Lakukan cara kreatif untuk menikmati lebih banyak buah dan sayuran. Misalnya, haluskan terong panggang menjadi saus, buat lobak dan kentang sebagai pengganti karbohidrat, atau tambahkan jamur ke dalam daging giling untuk burger atau saus daging. Penambahan bahan-bahan ini bisa meningkatkan fitokimia yang membantu memerangi peradangan sekaligus meningkatkan rasa tanpa menambahkan lebih banyak garam.

        2. Teh hijau

        Teh hijau disarankan untuk dikonsumsi secara teratur. Senyawa katekin di dalamnya tak hanya dapat menjadi anti-peradangan yang kuat, tetapi juga membantu mengurangi risiko osteoporosis

        3. Kacang kenari

        Kenari adalah sumber omega-3 ALA nabati yang sangat baik, dan mengonsumsi omega-3 ini dapat bermanfaat untuk peradangan.

        Baca Juga: Wajib Terapkan Pola Hidup Sehat! Jika Anda Terkena Diabetes, dalam Waktu 10 Tahun Anda Berisiko…

        Dalam satu studi di Journal of American College of Cardiology, orang-orang berusia 60-an dan 70-an yang secara teratur makan kacang kenari mencapai pengurangan peradangan yang signifikan hingga 11,5 persen dibandingkan orang yang tidak makan kenari. 

        Konsumsi kacang kenari dalam penelitian ini menyebutkan jumlahnya sekitar satu sampai dua ons per hari sebagai bagian dari diet. Tak hanya tingkat peradangan yang lebih rendah, konsumsi kacang kenari juga menurunkan risiko penyakit jantung.

        4. Kopi

        Kopi mengandung antioksidan yang memberikan manfaat anti-inflamasi. Kopi mengandung lebih banyak antioksidan daripada anggur dan teh, menurut sebuah studi. Minum kopi dalam jumlah sedang akan baik untuk kesehatan, termasuk mengurangi peradangan.

        5. Kunyit

        Kurkumin yang memberi warna dan rasa pada kunyit juga dikenal karena efek anti-inflamasinya. Studi menunjukkan bahwa kurkumin dapat menghambat dan mengurangi faktor proinflamasi dalam tubuh.

        Baca Juga: Waduh… Diabetes Ternyata Punya Hubungan dengan Asam Urat, Kok Bisa?

        6. Jus jeruk

        Bukan hanya karena rasanya yang enak, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid yang ditemukan dalam jus jeruk sepenuhnya dapat mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan sel pembuluh darah. Penelitian yang diterbitkan dalam Food and Nutrition Research menyebutkan, mengonsumsi 750 ml jus jeruk selama delapan pekan dikaitkan dengan perbaikan stres anti-inflamasi dan oksidatif pada orang dewasa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: