Mantan Atasannya Disenggol, JK Kasih Balasan Telak! SBY Naikkan BBM Tanpa Didemo-demo
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla memberi pembelan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang baru-baru ini diserang habis-habisan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dimana Hasto menyebut, ketika menjabat kepala negara SBY hanya mampu menggelar rapat tetapi tak cekatan dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Jubir Jokowi Kosong, Eks Jubir SBY Merespons
Sebagai Wakil Presiden dari Presiden SBY dan Presiden Joko Widodo dan Menteri dari zaman Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla kemudian berbicara banyak mengenai gaya kepemimpinan masing-masing Kepala Negara pada eranya.
"Sudah tujuh Presiden Republik Indonesia sejak Indonesia merdeka, dan masing-masing berbeda cara kepemimpinan. Pak Harto berbeda dengan Bung Karno, Pak Habibie berbeda dengan Gus Dur, Ibu Megawati berbeda dengan Pak SBY dan juga Pak Jokowi," katanya, seperti dilansir Populis.id, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Bandingkan Kinerja SBY dan Jokowi, Rocky Gerung Sentil Hasto, Isinya Tajam...
Pada era SBY dan masa kepeminan Jokowi lanjut Jusuf Kalla, keduanya memang kerap menggelar rapat. Bahkan kata dia jumlah rapat di masa SBY dan Jokowi hampir sama disetiap tahunnya.
"Ada yang ambil keputusan langsung dalam rapat, ada yang dirapatkan lagi sampai tuntas. Zaman SBY beberapa keputusan penting diambil dalam rapat, seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126%, terbesar dalam sejarah, tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT," ujarnya.
Begitu juga konversi minyak tanah ke LPG diputuskan dalam sidang kabinet tahun 2006 sehingga defisit APBN terjaga dengan aman.
"Keputusan pembangunan infrastruktur dengan kerangka konektivitas disetujui di kabinet dan banyak lagi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dicapai," kata JK.
Menurutnya, dalam rapat-rapat banyak menghasilkan keputusan bidang sosial dan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi dunia 2008-2009 tanpa efek besar dibawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Keputusan penting juga dicapai pada era SBY dalam bidang perdamaian atau penyelesaian konflik di Aceh yang juga disetujui melalui sidang kabinet. Dan banyak lagi keputusan-keputusan yang tentunya diputuskan dalam sidang kabinet baik rapat terbatas ataupun paripurna. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menambahkan, hal yang sama pada zaman Jokowi periode pertama dan kedua.
"Begitu banyak keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat-rapat, baik rapat terbatas ataupun paripurna sehingga dapat berjalan program pembangunan infrastruktur dan mengatasi Covid 19 dengan sangat berhasil," ucapnya.
Jusuf Kalla memberikan contoh, langkah cepat yang dilakukan pemerintahan SBY.
"Saat penanganan cepat tsunami Aceh yang merupakan salah satu bencana alam terbesar di dunia, juga menjadi keputusan penting yang diambil pada sidang kabinet. Pembentukan BRR yang berhasil rekonstruksi di Aceh pasca tsunami. Demikian pula penanganan bencana alam Yogyakarta dan Padang," kata Jusuf Kalla.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil