Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cap Jokowi Berbakti sama China, Aktivis Ini Langsung Berdoa: Semoga Beliau Gantikan Xi Jinping

        Cap Jokowi Berbakti sama China, Aktivis Ini Langsung Berdoa: Semoga Beliau Gantikan Xi Jinping Kredit Foto: Antara/Bayu Prasetyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis Nicho Silalahi ikut menyoroti penyuntikan dana segar Rp4,3 triliun dari APBN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

        Dalam akun Twitternya, ia menyebut jika pemerintah berhasil mengurangi angka pengangguran di China.

        “Pemerintah yang hebat itu berhasil mengurangi Pengangguran di China dan Menggajinya dengan APBN,” cuitnya, seperti dilihat, Selasa (2/11/2021).

        Baca Juga: China Ngaku KTT COP26 Gak Kasih Kesempatan Xi Jinping Berbicara, Kenapa?

        Lebih lanjut, ia juga menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya sangat berbakti kepada masyarakat China karena menyetujui suntikan modal ke proyek tersebut.

        “Sungguh sangat mulia pak @jokowi ini dan sangat berbakti dengan rakyat China, semoga rakyat China segera menjadikan beliau sebagai presiden untuk menggantikan jingping. Ia ga sih?,” cetusnya.

        Baca Juga: Akhirnya Luhut Ngomong Juga, Terkuak Seterang-terangnya Alasan Pemerintah Dekat-Dekat sama China

        Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan pinjaman itu untuk pembayaran base equity capital atau kewajiban modal dasar dari konsorsium.

        “Masuknya investasi pemerintah melalui PMN kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku pemimpin konsorsium (leading consortium) kereta cepat Jakarta-Bandung bisa mempercepat penyelesaian pengerjaan proyek setelah sempat tersendat akibat pandemi Covid-19,” ujar Dwiyana dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Senin (1/11).

        Selain itu, ia juga mengatakan jika perusahaan mendapatkan komitmen pendanaan dari China Development Bank (CDB) diperkirakan sekitar US$4,55 miliar atau Rp64,9 triliun.

        Sambungnya, 75 persen dari nilai proyek KCJB dibiayai oleh China Development dan 25 persen dibiayai dari ekuitas konsorsium. Dari 25 persen ekuitas dari ekuitas tersebut sebesar 60 persen berasal dari konsorsium Indonesia selaku pemegang saham mayoritas.

        Artinya, pendanaan dari konsorsium Indonesia sekitar 15 persen dari proyek, sedangkan sisanya sebesar 85 persen dibiayai dari ekuitas dan pinjaman pihak China, tanpa jaminan dari pemerintah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: