Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        No Nut November: Buruk untuk Kesehatan, Ini Tanda Seseorang Kecanduan Masturbasi! Apa Anda Termasuk?

        No Nut November: Buruk untuk Kesehatan, Ini Tanda Seseorang Kecanduan Masturbasi! Apa Anda Termasuk? Kredit Foto: Unsplash/hello i'm Nik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        ‘No Nut November’ ramai bergema di media sosial pada awal november ini. Mengutip laman education.eddiebygiddy.com, dijelaskan bahwa No Nut November (NNN) merupakan tantangan yang mengharuskan pria dan wanita untuk menahan diri dari ejakulasi sepanjang bulan November, baik melalui hubungan seks maupun masturbasi.

        Berkaitan dengan momen NNN ini, masturbasi seringkali menjadi perbincangan mengenai adakah dampak yang terjadi jika melakukannya. Apakah itu menghadiran manfaat kesehatan atau justru sebaliknya.

        Baca Juga: Penting! Ternyata Ini Ciri Diabetes Stadium Akhir

        Menurut survei yang dilansir International Society of Sexual Medicine, masturbasi lebih sering terjadi daripada aktivitas seksual dengan pasangan.

        Faktanya adalah meski berpotensi menghadirkan manfaat kesehatan, masalah kesehatan akibat masturbasi juga sangat mengerikan bahkan bisa melebihi. Maka sudah sewajarnya menghindari hal-hal yang minim manfaat dan berisiko menghadirkan masalah kesehatan.

        Masturbasi menjadi pasti berbahaya ketika dilakukan sudah dalam hitungan yang tidak wajar dan memengaruhi kehidupan. Ketika kondisi itu terjadi, maka seseorang bisa dikatakan mengalami kecanduan masturbasi. Apa tanda seseorang kecanduan masturbarsi?

        Baca Juga: Diabetes di Usia Muda Bisa Ditunda Lho… Ternyata Begini Caranya!

        Melansir laman Psych Central, berikut tanda jika Anda mengalami kecanduan masturbasi.

        • masturbasi begitu sering sehingga mengganggu aspek lain dari kehidupan pribadi atau profesional Anda
        • kesulitan menunggu pulang untuk masturbasi, mengakibatkan kesenangan diri di tempat yang tidak nyaman atau tidak pantas
        • terlibat dalam masturbasi sebagai respons terhadap situasi stres atau ketidaknyamanan emosional
        • iritasi genital atau gejala cedera lainnya
        • kesulitan mencapai orgasme dengan pasangan karena hilangnya sensitivitas alat kelamin
        • merasa sangat bersalah atau malu setelah masturbasi
        • ketidakmampuan untuk mengurangi atau menghentikan masturbasi meskipun Anda ingin

        Secara umum, jika masturbasi menjadi berlebihan atau obsesif bagi Anda, itu mungkin merupakan indikasi sudah waktunya untuk berbicara dengan profesional kesehatan seksual.

        Baca Juga: Pradiabetes Perlu Vitamin Ini untuk Cegah Risiko Terkena Diagnosis Diabetes Tipe 2

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: