Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dosen UI Ogah Jalankan Syariat, Eh Disamber Cs Amien Rais: Orang Tersesat di Usia Tua Emang Susah

        Dosen UI Ogah Jalankan Syariat, Eh Disamber Cs Amien Rais: Orang Tersesat di Usia Tua Emang Susah Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, ikut merespons pernyataan Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando yang tidak percaya umat muslim harus menjalankan syariat Islam.

        Karena itu, anak buah pendiri Partai Ummat, Amien Rais ini menilai Ade Armando merupakan orang yang tersesat di usia tua.

        “Sudah diingetin. Kalau enggak mau percaya, ya sudah. Orang tersesat di usia tua memang susah. Itu,” cetusnya, seperti dilihat dalam akun Twitternya, Kamis (4/11/2021).

        Baca Juga: Ade Armando Berulah Lagi, Langsung Dihujat Netizen: Mulutmu Parah Ade...

        Diketahui sebelumnya, Ade Armando mengaku heran dirinya digolongkan sebagai murtad hanya karena tak mau menjalankan syariat Islam.

        “Ya masa sih karena saya tidak mau menjalankan syariat, saya masuk golongan murtad?” kata Ade Armando.

        Sebelumnya juga, ia menyoroti penerapan syariat Islam di Indonesia, seperti Aceh yang merupakan wilayah yang berhasil memberlakukan syariat Islam di wilayahnya.

        Namun, ia menyatakan tetap konsisten menolak penegakan syariat Islam di Indonesia.

        “Contoh terbaik wilayah di Indonesia yang menerapkan syariah adalah Aceh. Saya sih tidak mau Indonesia menegakkan syariah,” tulisnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat Jumat (29/10/2021).

        Adapun dalam cuitannya ia membagikan video pandangannya soal kemungkinan pemberlakuan syariat Islam di Tanah Air, di kanal YouTube Cokro TV. 

        Baginya, syariat Islam tidak cocok diterapkan di Indoensia, bahkan ia meyakini penegakan syariat Islam hanya akan menimbulkan banyak masalah karena Indonesia adalah negara yang kaya keberagaman.

        “Buat saya, bila aturan-aturan dan hukum itu kini harus kita jalankan Indonesia pada abad ke-21, maka akan menimbulkan banyak masalah,” tuturnya.

        Baca Juga: Duet Prabowo Puan Bisa Ambyar, Bagusnya Setop Sebelum Pilpres

        Lebih lanjut, ia menilai aturan dan hukum yang ada dalam Al-Quran dan Hadis adalah sesuatu yang hanya bisa dipahami berdasarkan konteks sejarahnya.

        “Dengan kata lain, aturan dan hukum yang ada dalam Al-Quran  dan Hadis, banyak sekali yang tidak relevan dengan kondisi kita saat ini. Jadi tidak masuk akal bagi kita untuk memperjuangkan penegakannya di Indonesia,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: