Penderita Diabetes Harus Mulai Stop Makan Gorengan dan Ganti Kismis, Manfaatnya Dahsyat!
Melepaskan gorengan sebagai ‘makanan wajib’ masyarakat Indonesia memanglah tidak mudah. Kenyataan dari semenjak kecil gorengan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam paket makanan, membuat kebiasaan sulit untuk dihindari.
Bagi penderita diabetes, menjaga asupan makanan sangatlah penting. Salah sedikit dalam mengonsumsi makanan atau minuman berisiko menyebabkan lonjakkan gula darah yang membahayakan.
Baca Juga: Catat! 4 Alternatif Sarapan Sehat yang Buat Gula Darah Nggak 'Ngamuk' untuk Penderita Diabetes
Meski makan satu-dua potong gorengan mungkin tidak langsung menyebabkan dampak, jelas gorengan bukanlah makanan ‘ramah’ bagi penderita diabetes.
Jika tidak ingin kondisi semakin parah, maka penderita diabetes harus mencari alternatif lain untuk menggantikan camilan yang cenderung tidak sehat. Kismis bisa menjadi pilihan sehat untuk camilan penderita diabetes, mengapa demikian?
Melansir laman Express (4/11/21), penelitian menunjukkan kismis menghasilkan efek melawan kadar gula darah tinggi. Demikian kesimpulan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Physician and Sportsmedicine.
Studi acak 12 minggu mengevaluasi dampak konsumsi rutin kismis gelap versus camilan olahan alternatif pada kadar glukosa di 51 peserta studi dengan diabetes tipe 2. Dalam penelitian ini, dibandingkan dengan camilan olahan alternatif, mereka yang mengonsumsi kismis mengalami penurunan kadar glukosa postprandial sebesar 23 persen secara signifikan.
Baca Juga: Waduh! Apakah Penderita Diabetes Boleh Mengemudi? Ternyata Oh Ternyata…
Postprandial artinya setelah makan. Tes ini dilakukan untuk melihat bagaimana tubuh Anda merespons gula dan pati setelah Anda makan.
Tes dilakukan dalam waktu dua jam makan, menyiratkan kismis menurunkan kadar gula darah peserta dalam waktu 120 menit konsumsi.
Dibandingkan dengan makanan ringan, mereka yang mengonsumsi kismis mengalami penurunan 19 persen glukosa puasa dan 0,12 persen penurunan hemoglobin A1c (HbA1c), meskipun temuan terakhir ini tidak mencapai "signifikansi statistik", tulis para peneliti.
Glukosa puasa adalah kadar glukosa (gula) darah rata-rata Anda setelah puasa delapan hingga 10 jam dan HbA1c adalah kadar glukosa (gula) darah rata-rata Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir.
Baca Juga: No Nut November: Buruk untuk Kesehatan, Ini Tanda Seseorang Kecanduan Masturbasi! Apa Anda Termasuk?
Terlebih lagi, dibandingkan dengan camilan olahan alternatif, mereka yang mengonsumsi kismis mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan.
“Secara keseluruhan, data ini mendukung kismis sebagai alternatif sehat dibandingkan camilan olahan pada pasien DMT2 (diabetes tipe 2),” para peneliti menyimpulkan.
Meski demikian perlu diingat bahwa kismis adalah termasuk buah kering yang secara umum juga harus diwaspadai penderita diabetes. Moderasi jumlah asupan adalah kunci agar manfaat kesehatan dari mengonsumsi kismis bisa didapatkan.
Selalu kunjungi dokter atau tenaga kesehatan untuk kontrol kondisi diabetes Anda. Hal ini agar langkah yang diambil terhitung tepat dan aman termasuk dalam rencana mengonsumsi kismis pada diet sehat ramah diabetes.
Baca Juga: Nggak Nyangka! Si Kecil Undur-undur Ternyata Punya Manfaat Terhadap Masalah Diabetes, Kok Bisa?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: