Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Koar-koar Perang Balas Dendam di Istana terkait Proyek

        Rocky Gerung Koar-koar Perang Balas Dendam di Istana terkait Proyek Kredit Foto: Instagram/Jokowi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menyoroti terbongkarnya keterlibatan dua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait bisnis PCR untuk covid-19.

        Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu dalam video yang tayang di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

        Dua menteri yang disinyalir terseret bisnis PCR itu adalah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

        Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sentil Rocky Gerung, Halus Tapi Menohok

        Merespons hal itu, Rocky Gerung berpendapat, saat ini ada perseteruan antar geng di Istana terkait dengan terbongkarnya bisnis tersebut.

        Pasalnya, akhir-akhir ini, sejumlah pihak, terutama pendukung Jokowi memang tengah gencar menyerang Luhut Pandjaitan maupun Erick Thohir karena dituding terlibat dalam bisnis tes PCR.

        Rocky Gerung pun menilai, adanya perseteruan geng di Istana merupakan aksi balas dendam bagi sejumlah pihak yang merasa tak mendapat proyek dari presiden.

        "Itu sinyalnya, artinya mereka sekarang dapat slot buat balas dendam. Temanya sebenarnya balas dendam karena enggak dapat proyek waktu itu kan, jadi itu sebetulnya," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Jumat (5/11).

        "Ini sebenarnya perang antar geng, untuk hal yang sama," sambungnya.

        Selain itu, menurut Rocky Gerung, bahwa sebenarnya kasus ini bukan soal pihak mana yang menjabat sebagai pejabat publik di pemerintahan, melainkan soal adanya pelanggaran hukum.

        Apalagi, bisnis PCR itu dianggap sebagai pelanggar adanya KKN. Di mana seorang menteri yang membuat regulasi bisa menggunakan jabatannya untuk berbisnis.

        "Karena yang jadi soal, siapa dapat apa, tapi pelanggaran hukum. Mau siapapun itu tetap melanggar KKN, bahwa yang di dalam itu membuat regulasi kenapa berbisnis," ungkapnya.

        Baca Juga: KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Prestisius Anies, Simak Nih Omongan Orangnya Prabowo

        Seperti diketahui, sebelumnya, eks Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto membeberkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.

        Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

        Kedua menteri ternama ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

        Edy menyampaikan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut Pandjaitan.

        Selain itu, PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: