Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penting! Jarang Diketahui, Ini Penyebab Tipes yang Harus Diwaspadai

        Penting! Jarang Diketahui, Ini Penyebab Tipes yang Harus Diwaspadai Kredit Foto: Pexels/Gustavo Fring
        Warta Ekonomi -

        Dokter spesialis penyakit dalam dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI mengungkapkan penyebab penyakit demam tifoid atau tipes.

        Tipes disebabkan karena bakteri Salmonella thypi yang mengkontaminasi makanan. Kemudian bakteri itu menginfeksi saluran cerna lalu menyebabkan munculnya gejala-gejala khas demam tifoid pada tubuh.

        Baca Juga: Nah Ini Nih… Catat! Penderita Diabetes Bisa Lakukan Ini Agar Mengonsumsi Mi Jadi Lebih Aman

        "Setelah menginfeksi masuk ke aliran darah dan terjadilah gejala demam. Masuknya lewat saluran cerna tetapi gejalanya bisa satu badan," kata dokter Suzy dalam acara daring, belum lama ini.

        Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia penularan tipes bukan hanya dari makanan atau minuman, melainkan tangan yang terkontaminasi bakteri, lalu mengkontaminasi makanan.

        Dokter Suzi juga mengatakan, seseorang yang terinfeksi nantinya menularkan bakteri melalui feses atau kotorannya dan menginfeksi orang lain.

        Dia menjelaskan, gejala yang dialami sangat bervariasi mulai dari ringan hingga berat yang mengancam jiwa.

        Pasien tipes pada umumnya mengalami mual, muntah, diare, diare berdarah, sulit buang air besar (BAB), lemas, demam yang semakin hari semakin tinggi, batuk kering.

        Selain itu juga ada gejala lainnya, yakni kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan muncul ruam pada kulit berupa bintik berwarna merah.

        Baca Juga: Catat! Olahraga Berikut Ini Cocok untuk Penderita Diabetes karena...

        "Kalau berat bisa bocor di usus, zat-zat racun sampai ke otak, orangnya sampai tidak sadar," kata Suzy.

        Suzi juga mengatakan, ada orang yang semata menjadi pembawa (carrier) dan tidak mengalami gejala apa pun.

        Namun tubuhnya sudah terkontaminasi bakteri penyebab demam tifoid. Di Indonesia demam tifoid termasuk endemis.

        Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun tidak dipengaruhi musim. Ada pun kasus penderita tipes sekitar 51-148 setiap 100.000 penduduk per tahun.

        Bila foodborne diseases ini tak segera ditangani secara benar, bisa menyebabkan kematian. Sementara itu, angka fatalitas akibat demam tifoid sekitar 1 persen.

        “Sebanyak 600-1500 kasus kematian akibat demam tifoid yang terlanjur mengalami komplikasi,” ucapnya.(*)

        Baca Juga: Waduh… Penderita Diabetes Mengonsumsi Mayones, Memangnya Aman? Ternyata Oh Ternyata…

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: