Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bekas Jagoan PKS ini Kritik Partai yang Gembar-Gembor jadi Oposisi tapi Cuma Bisa Plonga-Plongo

        Bekas Jagoan PKS ini Kritik Partai yang Gembar-Gembor jadi Oposisi tapi Cuma Bisa Plonga-Plongo Kredit Foto: Instagram/Fahri Hamzah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan politikus PKS Fahri Hamzah 'sentil' parpol di Parlemen yang selama ini menyebut dirinya oposisi, tetapi pada kenyataannya malah semakin melempem dan tidak berani menggunakan hak imunitasnya.

        "Mereka ini (Anggota Parlemen) tidak mudah ditaklukkan oleh marabahaya politik karena kebal. Jalurnya resmi. Tapi kalau kekebalan enggak dipakai mendingan nonton Wonder Woman ada Gal Gadot (artis pemeran utama) daripada nonton oposisi planga plongo," sindir Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).

        Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia ini mengatakan, di dunia ini  semakin dinamis parlemennya, eksekutif makin sehat. Tetapi kalau semakin melempem parlemennya, maka eksekutif makin tidak sehat.

        Parpol oposisi yang ada di Parlemen, lanjut dia, jangan cuman ngomel. Tapi, dengan kekebalan yang dimiliki harusnya memanggil, menginvestigasi dan bongkar setiap ada permasalahan maupun kejanggalan.

        "Kalau rakyat yang ngomel wajar. Tapi kan bisa kena ITE, sementara kalian kebal. Nah kekebalan kalian jangan dipakai ngomel. Panggil, investigasi, bongkar! Berani nggak?" tantang Fahri.

        Hak imunitas atau kekebalan yang melekat didiri setiap Anggota Dewan (DPR dan DPD), masih menurut Fahri, digunakan untuk menaklukkan kejahatan negara, bukan malah dipakai pencitraan untuk menarik simpati rakyat. Padahal mereka lari dari tugas utama untuk melindungi rakyatnya.

        "Mereka kita kasi hak Sidak (inspeksi mendadak), tapi dipakai untuk tinjau proyek. Terhadap kejanggalan dalam penyelenggaraan negara dan penegakan hukum tak berani disentuh. Jadi kekebalan hanya untuk klitikan dan petak umpet. Tidak membuat kejahatan jabatan dan negara bertekuk lutut," pungkas politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: