Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Didukung Halaqah Gus se-Jawa-Bali, Heboh Pidato Said Aqil 'Tanpa Pasukan China Tak Ada Indonesia'

        Didukung Halaqah Gus se-Jawa-Bali, Heboh Pidato Said Aqil 'Tanpa Pasukan China Tak Ada Indonesia' Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persaingan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian memanas. Terbaru, calon petahana Said Aqil Siradj mendapat dukungan dari halaqah atau perkumpulan yang mengatasnamakan diri para Gus pengasuh pondok pesantren NU se-Jawa, Madura, dan Bali.

        Dukungan terhadap Kiai Said untuk kembali memimpin PBNU dideklarasikan para gus di Pesantren Asshidiqiyah 2, Batu Ceper, Kota Tangerang, Selasa kemarin.

        Baca Juga: Said Aqil Minta Permendikbud Kekerasan Seksual Harus Disempurnakan, Bukan Revisi

        "Halaqah meminta kesediaan Prof KH Said Aqil Siroj untuk berkenan kembali memimpin NU untuk periode 2021-2026," tutur Luqman HD Attarmasi, Juru Bicara Halaqah Gus-gus Pengasuh Pesantren NU se-Jawa, Madura dan Bali.

        Pemilihan ketum PBNU akan diselenggarakan pada Muktamar ke-34 NU di Lampung akhir Desember 2021. Sejauh ini, selain Said Aqil ada dua kiai senior NU yang menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai kandidat Ketum PBNU. Keduanya adalah Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU dan Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur.

        Sehari setelah halaqah Gus mendeklarasikan dukungan, potongan video berisi pidato Said Aqil yang menyebut 'tanpa pasukan China tidak ada Indonesia' kembali beredar di media sosial. Video tersebut diunggah oleh salah satu akun di Instagram, Rabu (17/11/2021). Dalam video itu, Said Aqil terlihat memakai kemeja berwarna oranye dan peci hitam. Said Aqil menjelaskan perihal sejarah berdirinya negara Indonesia.

        "Tanpa ada 17 Agustus 45 tidak ada negara Indonesia, tanpa Sumpah Pemuda tidak ada semangat satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Tanpa Sumpah Palapa tidak akan ada Sumpah Pemuda, tanpa Majapahit tidak akan ada Sumpah Palapa, tanpa pasukan China tidak akan ada Majapahit. Artinya, tanpa pasukan China tidak ada Indonesia," kata Said Aqil.

        Video Said Aqil itu pernah meramaikan jagat media sosial di Tanah Air awal bulan Mei lalu. PBNU juga telah memberikan penjelasan konteks terkait video tersebut melalui wakil sekjen PBNU Masduki Baidlowi. Wasekjen PBNU Masduki Baidlowi menyebut latar belakang dari pidato Said Aqil yang viral adalah kemajemukan dan sebab akibat.

        "Dijelaskan oleh Kiai Said bahwa berdirinya kerajaan Majapahit itu tidak lepas dari kedatangan Khubilai Khan, yang ingin menyerang Singasari. Ternyata, Singasarinya sudah kalah perang dengan Kediri, maka Khubilai Khan kemudian disuruh menyerang Kediri, hancur Kediri. Tentara Khubilai Khan bahkan kemudian Raden Wijaya sendiri yang menghancurkan tentara Khubilai Khan. Jadi akhir di situlah berdiri kerajaan Majapahit," kata Masduki ketika itu.

        Untuk diketahui, muktamar NU ke-34 sedianya akan dilaksanakan di Lampung pada 23-25 Desember 2021. Forum tertinggi di organisasi NU ini memiliki pelbagai agenda strategis, salah satunya pemilihan Ketum PBNU periode 2021-2026. Di usia ke 96 tahun, NU akan menggelar Muktamar dengan tema "NU Mandiri, Indonesia Bermartabat".

        Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh panitia untuk menyambut para muktamirin dari seluruh provinsi dan perwakilan berbagai negara. Dari sisi pelaksanaan, muktamar kali ini dilaksanakan di sejumlah tempat. Pondok Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah akan menjadi tempat pembukaan penyelenggaraan Muktamar. Sementara, kegiatan lainnya antara lain dipusatkan di Kampus UIN Raden Intan Lampung dan Universitas Malahayati.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: