Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal rencana MUI DKI Jakarta yang akan membentuk cyber army.
Bukan hanya membela ulama saja, cyber army ini juga akan membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menanggapi hal itu, Fernando meminta MUI DKI Jakarta fokus pada persoalan-persoalan keummatan dan tak ikut berpolitik praktis.
Baca Juga: MUI Dirongrong Keras, Buzzer Dibuat Mati Kutu oleh Orangnya Jokowi: Produk Halal Perlu MUI
"Jangan sampai MUI DKI Jakarta terlibat dalam politik praktis terutama membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan," kata Fernando kepada GenPI.co, Minggu (21/11).
Menurutnya, Anies tidak butuh pembelaan dari MUI DKI Jakarta karena gubernur Jakarta itu tentu memiliki tim untuk membelanya sendiri.
Selain itu, jika Anies Baswedan perlu membela dirinya, dia cukup menunjukkan kinerja yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Sebaiknya Anies untuk berikutnya jangan membantu MUI DKI Jakarta melalui dana hibah, sehingga tidak disalahgunakan untuk kepentingan membela dirinya melalui cyber army," katanya.
Menurutnya, sebaiknya segera dilakukan audit oleh pihak yang berwenang terhadap dana hibah dari Pemerintah DKI Jakarta kepada MUI DKI Jakarta tersebut.
Pengamat ini mengatakan, MUI DKI Jakarta juga tak perlu resah hingga perlu membela ulama.
"MUI DKI Jakarta juga seharusnya tidak perlu membela ulama karena kalau ulama yang menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, maka tidak akan menghadapi persoalan," katanya.
Sebaliknya, ulama yang memanfaatkan profesinya dan agama untuk kepentingan politik yang berakibat memiliki masalah tentunya tidak perlu dibela.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: