Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Virolog Amerika: Secara Tiba-tiba, Omicron Bermutasi Sangat Banyak di Selatan Afrika

        Virolog Amerika: Secara Tiba-tiba, Omicron Bermutasi Sangat Banyak di Selatan Afrika Kredit Foto: AP Photo/Jerome Delay
        Warta Ekonomi, Washington -

        Beberapa minggu lalu, Afrika Selatan menjadi negara yang patut ditiru setelah sejumlah kasus Covid-19 besar, termasuk yang disebabkan varian Delta, ternyata mengalami penurunan signifikan. 

        Lantas kemudian secara mendadak terjadi lonjakan kasus yang terjadi di antara para mahasiswa di kota Pretoria. Para ilmuwan berpikir bahwa itu disebabkan oleh varian Delta, namun untuk mencapai sebuah kesimpulan, mereka memutuskan memeriksa genome virus itu dari salah satu pasien positif.

        Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Bertambah di Kanada, Warga Diminta Tunda Piknik Liburan

        Virolog dari University of Massachusetts Medical School mengatakan bahwa itu sama sekali bukan varian Delta.

        "Secara tiba-tiba, makhluk ini bermutasi di sana, dan maksud saya adalah terjadi banyak mutasi," kata Dr. Jeremy Luban, NPR melaporkan, Selasa (30/11/2021).

        Minggu lalu, ilmuwan di Afrika Selatan dan Botswana mendeteksi mutan baru dari virus corona, dan salah satu dari sekitar 50 mutasi pada genom itu. Yang mengejutkan, varian Delta memiliki kurang dari 20 mutasi.

        Mutasi itu kini dikenal sebagai varian Omicron, dan menjadi varian yang menjadi peringatan seluruh dunia. Sejak Rabu (24/11/2021) lalu, ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi melaporkan ditemukannya varian tersebut pertama kali. Organisasi itu kemudian menyatakan bahwa Omicron telah ada di belasan negara di lima benua.

        "Varian itu berstatus risiko 'sangat tinggi,'" kata WHO, Senin (29/11/2021).

        Sejauh ini, para ilmuwan masih memiliki informasi terbatas tentang Omicron. Tetapi beberapa dari mereka mengatakan "bendera merah" untuk Omicron karena diperkirakan menyebabkan peningkatan kasus signifikan di seluruh dunia. Itu juga menjadi perhatian karena hingga kini menjadi mutasi yang paling menyebar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: