Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sumber Pendanaan untuk Gagalkan 212 Diungkap oleh Tokoh ini...

        Sumber Pendanaan untuk Gagalkan 212 Diungkap oleh Tokoh ini... Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik, Rocky Gerung menyinggung bahwa kecemasan akan adanya reuni 212 berakar dari kegagalan Pemerintah.

        Menurut dia, kesalahan ini berawal dari Presiden Jokowi yang tak mampu membangun revolusi mental yang dia dengungkan sejak awal. 

        Dia disebut gagal membangun rasa persahabatan antar warga negara. Karena itulah pemerintah lantas memunculkan isu-isu radikalisme. Dan seolah menganggap kegiatan reuni 212 adalah kegiatan yang salah.

        Dan bisa ditebak, akibat sikap berat sebelah itu, kata Rocky, yang terjadi adalah rasa dendam masing-masing kelompok yang menjadikan bangsa ini berpotensi terpecah belah.

        "Sebenarnya ini pendanaan ada, ini poroposal lama yang difotokopi terus. Tetapi karena pendanaannya makin lama makin sedikit, maka konsepnya yang diperbanyak. Itu diedarkan terus, walau nilainya makin susut. Dan ketika mereka gagal memenuhi keadilan, mereka mulai memberi kuliah soal stabilitas, radikalisme, dan sebagainya,” kata Rocky.

        Bagi Rocky sebenarnya tak masalah jika ada pihak yang menumpangkan aspirasi politik ke ayat-ayat kitab suci. Namun, Pemerintah lah yang seolah alergi dengan oposisi, sehingga justru memunculkan isu radikalisme dan lainnya.

        "Aspirasi politik boleh ditumpangkan ke ayat-ayat kitab suci, yang enggak boleh, ayat itu diubah jadi konsep kekerasan. Kita bisa pakai apa saja kok. Kalau Pancasila enggak cukup, kita bisa kutip ayat untuk menerangkan ketidakadilan Pemerintah. Jadi ada banyak peralatan ekspresi dari kekhawatiran,” kata Rocky Gerung menyinggung reuni 212.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: