Kebobolan Varian Omicron, India Gerak Cepat Cegah Datangnya Gelombang Ketiga
India mengumumkan telah mendeteksi 2 kasus pertama virus corona varian Omicron. Varian baru ini ditemukan pada 2 pria di negara bagian Karnataka usai dites positif Covid-19 sepulang dari luar negeri. Pria berusia 66 dan 46 tahun tersebut kini berada dalam pengawasan.
Dilansir dari BBC, otoritas memastikan seluruh kontak utama dan sekunder dari kedua pria itu telah dilacak dan sedang dites. Enam sampel dari mereka yang positif Covid-19 berada di ibu kota nasional Delhi, sedangkan 6 sampel lainnya berasal dari negara bagian Maharashtra.
Baca Juga: India Laporkan 2 Kasus Pertama Varian Omicron, Seorang Warga Afrika Selatan
Semuanya telah dikirim untuk pengurutan genom guna menentukan variannya. Petugas masih menunggu hasilnya.
Selain itu, mulai Rabu (1/12/2021), India menetapkan pembatasan perjalanan baru untuk penumpang internasional yang datang dari negara berisiko, termasuk Inggris, Afrika Selatan, Selandia Baru, Bangladesh, Hong Kong, dan Israel.
Mereka akan dites pada saat kedatangan dan tak bisa meninggalkan bandara sampai hasil tesnya keluar.
Yang positif akan dikarantina dan dirawat, lalu sampel mereka akan dikirim untuk pengurutan genom. Semnetara itu, yang hasilnya negatif harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama 7 hari dan dites lagi pada hari ke-8.
Setiap negara bagian India mengumumkan kebijakan yang berbeda-beda untuk para pelancong. Semua penumpang yang terbang ke Maharashtra dari negara berisiko harus menghabiskan 7 hari di karantina institusional. Delhi dan Karnataka pun mewajibkan semua penumpang internasional menjalani tes PCR pada saat kedatangan.
"Kami langsung memeriksa kasus-kasus suspek dan melakukan pengurutan genom. Kami telah belajar banyak selama krisis Covid. Hari ini, kami punya banyak sumber daya dan laboratorium. Kami dapat menangani situasi apa pun," kata Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya di hadapan Parlemen pada Selasa (30/11/2021).
Kehidupan di India telah kembali normal setelah jumlah kasusnya rendah dan tingkat vaksinasinya stabil. Negara ini telah mencatat kurang dari 10 ribu kasus baru setiap hari dan telah memvaksinasi hampir 80 persen dari 940 juta orang dewasa yang memenuhi syarat dengan setidaknya 1 dosis sejauh ini.
Namun, munculnya varian baru yang diduga lebih menular telah meningkatkan momok gelombang ke-3. Prediksi ini mengerikan mengingat bagaimana gelombang ke-2 menghancurkan India pada bulan April-Mei ketika rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen, dan obat-obatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: