Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raditya Dika: Goodbye Investasi Bodong

        Raditya Dika: Goodbye Investasi Bodong Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, praktik-praktik investasi bodong telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 

        Angka tersebut lebih besar dari APBD DKI Jakarta 2021 yakni sekitar Rp84,19 triliun dan hampir 12 kali lipat dari anggaran penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 (Rp10,43 triliun).

        Baca Juga: Investasi Jangka Pendek di China Jauh Lebih Baik dari di India, Mengapa? Ini Penjelasannya!

        Oleh karena itu, literasi keuangan khususnya terkait investasi masih harus ditingkatkan. Ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang terjerat investasi bodong.

        Hal ini menjadi salah satu penyesalan yang dirasakan artis yang juga penulis buku, Raditya Dika. Sebagai publik figur yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi publik, dia merasa terlambat dalam menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya mempelajari investasi.

        "Saya minta maaf karena saya sama Bibit enggak dari dulu ngasih tahu investasi," kata Dika saat mengisi podcast #Closethedoor di channel YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (3/12/2021).

        Bibit.id merupakan aplikasi reksa dana untuk membantu investor pemula yang akan mulai berinvestasi dan mencapai tujuan finansial.

        Dika menilai berinvestasi memang sangat penting karena kita tidak akan tahu dengan kondisi keuangan di masa depan. "Dari dulu, aku sangat takut pada masa depan, karena aku enggak tahu sampai berapa lama bisa nulis buku," ujarnya.

        Namun, menurut dia masih banyak masyarakat yang terlalu bernafsu dalam berinvestasi tanpa memiliki pengetahuan yang cukup. Akibatnya, banyak masyarakat yang terjerat investasi bodong karena berpikiran investasi merupakan hal yang menggiurkan untuk mendapatkan keuntungan materi secara instan.

        "Investasi bukan untuk jadi kaya, kebanyakan orang mikir investasi untuk kaya. Investasi kalau buat aku adalah untuk memenuhi tujuan keuangan," ungkapnya.

        Dika yang mengenyam pendidikan keuangan di Australia pun mengaku sudah aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih investasi yang aman melalui kontennya di media sosial sejak 2019. 

        "Untuk mengajak lebih banyak lagi anak muda berinvestasi secara benar demi meraih masa depan keuangan yang lebih baik. Saatnya say goodbye ke investasi bodong dan move on ke Bibit," katanya.

        Dia mengajak masyarakat khususnya yang berusia muda untuk berinvestasi secara rutin meski keuntungan finansialnya bertahap. Ia menuturkan, berinvestasi secara konsisten merupakan semangat anak muda yang harus terus dilakukan secara masif.

        "Jadi, menurutku, investasi untuk menuhi tujuan keuangan, kayanya dari kerja. Investasi di diri sendiri, meningkatkan skill spesifik yang kita punya, itu yang ningkatin potensi penghasilan kita," ungkapnya

        Adapun, Deddy Corbuzier yang juga concern dengan hal ini turut mengingatkan masyarakat agar senantiasa memeriksa apakah sebuah perusahaan atau produk investasi telah mendapatkan izin dari OJK. 

        "Apalagi kalau anda pemula, jangan sampai malah masuk ke investasi bodong," tegasnya.

        Dihubungi terpisah, Lead PR & Communication bibit.id, William menjelaskan, edukasi kepada masyarakat tentang investasi yang aman pun terus dilakukan bibit.id.  Pihaknya pun gencar menyosialisasikan pentingnya memilih investasi yang aman melalui berbagai kanal informasi.

        "Ada media sosial resmi bibit.id, melalui acara webinar investasi, kelas edukasi untuk memahami reksa dana, dan newsletter yang Bibit kirimkan secara rutin kepada para pengguna," jelasnya.

        Dia menyebutkan, pihaknya telah menyelenggarakan lebih dari 80 sesi edukasi kepada masyarakat.

        "Kami juga menyediakan live customer support 24/7 agar setiap pengguna yang ingin bertanya dan mengonfirmasi investasi yang mencatut nama Bibit dapat dilayani dengan baik," ujarnya. 

        Bahkan, kata Wiliam, Bibit memiliki tim edukasi finansial yang merupakan pakar dan ahli investasi keuangan.

        "Dalam hubungannya dengan regulator, Bibit secara aktif dan berkelanjutan melakukan koordinasi dengan Satgas Waspada Investasi OJK untuk melaporkan dan menindaklanjuti pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan atau mencatut nama Bibit untuk mengelabui masyarakat," jelasnya.

        Disinggung sambutan masyarakat terhadap bibit.id, Ia menyebutkan saat ini sudah terdapat 2 juta pengguna sejak berdiri pada 2019 lalu. Situasi pandemi yang saat ini masih terjadi tidak menyurutkan langkah masyarakat untuk berinvestasi.

        Bahkan, William menilai situasi pandemi ini banyak menarik minat masyarakat untuk berinvestasi. 

        "Pandemi ini telah menjadi Chief Transformation Officer yang sangat efektif bagi Bibit dan industri fintech secara umum. Berubahnya gaya hidup masyarakat menjadi low-touch economy dan meningkatnya tren transaksi nontunai telah memberikan momentum bagi Bibit untuk meningkatkan jumlah penggunanya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: