Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Startup WGSHub Bidik Potensi Ekonomi Digital 2025

        Startup WGSHub Bidik Potensi Ekonomi Digital 2025 Kredit Foto: WGSHub
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Industri 4.0 Indonesia diperkirakan berkontribusi pada produk domestik bruto dengan jumlah mencapai 133 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.

        "Indonesia emas adalah visi besar Indonesia. Indonesia emas yang diwujudkan melalui industri 4.0," kata Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), ketika membuka Hannover Messe 2021 dari Istana Negara, pada 12 April 2021 lalu.

        Baca Juga: Tranformasi Digital Menjadi Kunci Sukses Jualan Online

        Melihat potensi dan keinginan membantu memajukan Tanah Air, pengusaha muda Erwin Senjaya Hartanto membangun perusahaan pabrik startup (venture builder) melalui PT Wira Global Solusi Tbk (WGSHub) yang juga model bisnis pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

        WGSHub dengan ticker symbol atau kode WGSH menargetkan pendapatan mencapai 3-5% dari potensi ekonomi digital 2025 yang juga menjadi misi visi Presiden RI, Joko Widodo. "Untuk merealisasikan target tersebut, WGSH telah memiliki lebih dari 20 Intellectual Property (IP) dan didukung oleh lebih dari seratus programmers kami," kata Erwin dalam keterangan resminya, Senin (6/12/2021).

        Erwin yang juga Komisaris WGSHub berharap dengan status perusahaan publik, pihaknya dapat bersinergi dengan founders dan menyeleksi lebih banyak pipeline perusahaan SME dan family business.

        "Hanya yang visioner dan terbaik yang kami pilih sebagai mitra kami," ujarnya.

        Perseroan sudah memiliki beberapa portfolio startup yang sudah aktif beroperasi, di antaranya ada Luxury Social Commerce whizliz.com, Industrial Education techpolitan.co dan Software as a service pagii.co. Adapun pipeline yang sedang dikembangkan, di antaranya sektor jasa, edukasi, F&B, Fashion Commerce, dan Property Social Commerce.

        Dia menambahkan, melalui Initial Public Offering (IPO), pihaknya berharap meningkatkan pertumbuhan portfolio dan mengakselerasi potensi bisnis startup yang saat ini sudah ada di pipeline secara eksponensial growth.

        "Bahkan, akan kita bawa lagi emiten-emiten baru untuk IPO ke depannya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: