Doa Habib Rizieq Bikin Gaduh, Husni Alwi Merespons Sampai Singgung-Singgung Soal Penjara dan Adzab

Ketua Cyber Indonesia, Husni Alwi, memberikan tanggapan menohok soal ucapan Habib Rizieq Shihab. Itu terjadi usai mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) tersebut melontarkan doa yang menimbulkan polemik.

Husni Alwi mengomentari hal ini dalam Twitter pribadinya, (6/12). Itu dilakukannya dengan membalas sebuah berita dari salah satu media online, dengan judul : Habib Rizieq Doakan Penembak 6 Laskar FPI Diberi Azab Setimpal Dunia Akhirat.

Baca Juga: Usai Ucapannya Tuai Polemik, Jenderal Dudung Kena Skamat Legislator DPR RI, Langsung Disuruh...

Husni Alwi menyebut bahwa doa tersebut nantinya akan kembali pada dirinya sendiri. Dan bahkan, ia menyebut Habib Rizieq telah lebih dahulu mendapat adzab.

"'Doa macam begini hanya akan kembali pada dirinya sendiri, Jangankan adzab di akhirat, adzab dunia itu penjara," tulis Husni Alwi.

Lebih lanjut, ia pun ikut melontarkan doa. Namun, kali ini ia berdoa untuk anak cucunya agar tidak masuk ke penjara.

"Yaa Allah, semoga anak cucuku nanti tidak ada satupun yg dipenjara!" lanjutnya.

Cuitan itu pun ditutup dengan Husni Alwi kembali menulis judul dari berita yang dikomentarinya.

Sebelumnya, ucapan Habib Rizieq telah buat ramai. Barangsanya, doa tersebut ia meminta mengadakan acara serentak pada 7 Desember 2021. Terlebih lagi, sang habib juga menyebut soal kejadian KM 50.

Baca Juga: Pak Prabowo-Sandi Maaf Ya... Sepertinya PA 212 Lebih Memilih Sosok Ini di 2024

Acara itu ditujukan sebagai haul bagi 6 syuhada Laskar FPI yang dibunuh polisi pada 7 Desember tahun lalu.

Berikut seruan lengkap Habib Rizieq: 

Diserukan kepada segenap Habaib & Ulama, serta Pimpinan Masjid & Musholla, Pesantren & Madrasah, Majelis Dzikir & Ta’lim, Ormas & Perkumpulan, serta Pemukiman & Perumahan, untuk menggelar HAUL 6 SYUHADA secara serentak di tempat masing-masing pada tgl 7 Desember 2021 dari Maghrib sampai Isya, diisi dengan Tahlil, Yasin, Dzikir & Doa bagi Para Syuhada, serta Doa untuk keselamatan Negeri, sekaligus Doa untuk kehancuran bagi semua pihak yang terlibat dalam Pembantaian Sadis & Biadab pada Tragedi KM 50.