Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Brand Fashion Lokal Bandung Loud n Clear Tetap Bertahan di Tengah Pandemi, Kok Bisa?

        Brand Fashion Lokal Bandung Loud n Clear Tetap Bertahan di Tengah Pandemi, Kok Bisa? Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Brand fashion lokal di Tanah Air makin berkembang dan memiliki ciri khas tersendiri. Kebanyakan dari brand lokal yang ada saat ini menawarkan berbagai produk dengan gaya kekinian yang selaras mengikuti perkembangan selera dan gaya hidup masyarakat Indonesia.

        Terlebih, harga yang ditawarkan oleh brand lokal pun masih dapat terjangkau masyarakat sehingga penggunaan brand lokal pun makin meningkat. Salah satu fashion item dari brand lokal yang pemakaiannya tengah menjadi tren adalah t-shirt. Biasanya, t-shirt dianggap krusial karena memengaruhi kesan terhadap tampilan diri sehingga hal ini penting untuk diperhatikan.

        Baca Juga: Begini Rahasia Mie Kari Laksa Tembus Pasar 20 Negara

        Di tengah situasi pandemi yang terjadi saat ini, menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha brand lokal. Meskipun demikian, kondisi tersebut tidak menghentikan antusiasme masyarakat terhadap fashion sehingga banyak dukungan dari pihak luar yang datang dan membuka peluang bagi kalangan brand lokal tersebut untuk dapat tetap berjalan.

        Founder Loud n Clear, Eka Saputra, mengatakan bahwa perubahan yang terjadi di tengah pandemi ini menjadi tantangan yang cukup sulit bagi dirinya sebagai pemilik brand lokal di industri fashion.

        "Kami pun sangat beruntung dapat bekerja sama dengan e-commerce sehingga dapat tetap melangsungkan bisnis di tengah situasi pandemi sekarang," kata Eka kepada wartawan di Bandung, Sabtu (11/12/2021).

        Menurutnya, dengan menerapkan e-commerce, ia tidak menampik bahwa usaha clothing-nya terbantu. Dalam satu bulan, bisa menjual ribuan produk dari brand Loud n Clear miliknya. "Bergabung dengan e-commerce menjadi salah satu cara untuk mempertahankan pendapatan saat pandemi seperti ini," katanya.

        Namun, bergabung dengan e-commerce bukan satu-satunya cara yang dilakukan Eka untuk mempertahankan bisnisnya. Ia punya cara lain untuk tetap eksis di tengah gempuran brand lain yang makin banyak. "Salah satunya dengan menjaga kualitas produk," ujarnya.

        Pria 39 tahun itu mengungkapkan, dalam hal fashion, pemilik usaha harus memastikan bahwa jahitan dan bahan yang dipakai untuk fashion item yang dijual memiliki kualitas tinggi sehingga dapat bersaing.

        "Entah itu kualitas jahitan, bahan, pelayanan, itu selalu kita jaga. Karena customer akan selalu merasa nyaman ketika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan," ungkapnya.

        Selain menjaga kualitas, harus mengikuti perkembangan tren fashion. Pasalnya, industri fashion merupakan salah satu industri yang memiliki perkembangan tren yang cepat.

        "Pasti dalam waktu singkat akan selalu ada tren baru yang diminati oleh masyarakat. Jadi kita tidak boleh menutup mata dari tren yang ada. Kita tetap harus mengikuti tren, tetapi tidak boleh menghilangkan ciri khas brand kita," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: