Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raih Skor Tertinggi Indonesian Quality Award 2021, Pupuk Kaltim Pertahankan Predikat Industry Leader

        Raih Skor Tertinggi Indonesian Quality Award 2021, Pupuk Kaltim Pertahankan Predikat Industry Leader Kredit Foto: Pupuk Kaltim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) meraih penghargaan tertinggi Platinum Award to The Highest Score Achievement pada ajang Indonesian Quality Award (IQA) 2021, sekaligus berhasil mempertahankan predikat Industry Leader untuk keempat kalinya, berdasarkan penilaian kinerja ekselen berbasis Baldrige Excellence Framework (BEF). Penghargaan diterima oleh Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dari Indonesian Quality Award Foundation (IQAF), di Hotel Fairmont Jakarta pada Rabu (15/12). 

        Menurut Rahmad Pribadi, penghargaan ini sebagai bukti komitmen dan konsistensi PKT dalam mempertahankan kinerja unggul dengan peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun, hingga menjadi role model dunia industri di Indonesia. Hal itu juga dilihat dari capaian PKT yang turut meraih Performance Excellence Growth Achievement kategori Bronze, karena dinilai berhasil mengoptimalkan performa dan kinerja Perusahaan secara signifikan pada periode 2019-2020.

        “Ini menjadi kebanggaan bagi PKT karena mampu mempertahankan predikat Industry Leader sejak 2018. Keberhasilan ini sekaligus menjadi semangat bagi kami untuk terus mendorong optimalisasi proses bisnis, guna menyongsong fase pertumbuhan kedua Perusahaan,” ujar Rahmad Pribadi. 

        Baca Juga: Dukung Penguatan Pendidikan Vokasi, Pupuk Kaltim Dapat Apresiasi dari Kemendikbudristek

        Dijelaskannya, PKT terus berorientasi pada pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, guna memastikan tercapainya kemajuan usaha secara efisien dengan mengedepankan keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini juga merupakan salah satu langkah PKT untuk terus memperkokoh dominasi pada industri petrokimia berbasis natural gas, serta memperkuat posisi di sektor agrikultur  melalui pengembangan agri input, crop protection dan agri services. 

        “Beragam faktor yang mempengaruhi perkembangan industri saat ini, menuntut PKT melakukan penyesuaian dengan meningkatkan kinerja unggul melalui strategi dan kebijakan dalam mendukung pencapaian target Perusahaan,” terang Rahmad. 

        Guna mendorong pertumbuhan Perusahaan secara efektif, PKT melakukan berbagai inisiatif, seperti peningkatan kapasitas pabrik dan produksi, peningkatan kinerja ekspor, ekspansi dan diversifikasi usaha, penetrasi pasar domestik maupun global, hingga pengembangan portofolio bisnis melalui aksi korporasi yang strategis. Selain itu PKT juga fokus dalam percepataan digitalisasi industri, guna mendukung daya saing Perusahaan di tengah perkembangan industri 4.0 melalui beragam inovasi.

        “PKT juga berorientasi pada perluasan produk melalui diversifikasi usaha melalui ekspansi pada produk turunan gas non pupuk dan produk oleokimia seperti soda ash dan metanol,” lanjut Rahmad.

        Baca Juga: Kinerja Keuangan Optimal, Pupuk Kaltim Raih The Best CFO Award 2021 

        Dirinya menekankan transformasi bisnis menjadi upaya nyata PKT menghadapi tantangan yang kian kompleks dan dinamis, dengan menetapkan langkah strategis dalam mendukung optimalisasi dan efisiensi kinerja. Peningkatan produktivitas dan realisasi target diselaraskan dengan proyeksi tren masa depan, sehingga Perusahaan mampu mengoptimalkan peluang demi keberlangsungan bisnis secara berkesinambungan. 

        “Maka asesmen BEF penting bagi PKT untuk mengetahui posisi kinerja Perusahaan melalui penilaian yang dilakukan secara fair, sehingga dapat memotivasi untuk mengoptimalkan peluang secara optimal,” pungkas Rahmad Pribadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: