Catat Baik-Baik! Ini Tips Mengelola Laporan Keuangan Perusahaan
Untuk membuat SaaS laporan keuangan perusahaan, harus dibutuhkan banyak data dan informasi yang kredibel dan bisa dipercaya. Baca Juga: Bank DKI Dukung Penuh Inklusi Keuangan DKI Jakarta, Ini Buktinya
Salah satu tips mengelola laporan keuangan perusahaan agar efektif dalam penyusunannya adalah mencatat seluruh transaksi keuangan sekecil apapun.
Sebagai informasi, dikutip dari KlikPajak.id, Senin (20/12/2021), menurut Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI, laporan keuangan perusahaan merupakan laporan yang berfungsi sebagai penyedia informasi terkait posisi keuangan, kinerja hingga perubahan posisi keuangan perusahaan menyeluruh termasuk dalam kartu debit perusahaan & kartu kredit perusahaan.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Optimal, Pupuk Kaltim Raih The Best CFO Award 2021
Tujuan dibuatnya laporan keuangan perusahaan adalah sebagai alat untuk pembuat dan pengambil keputusan terkuat yang menentukan masa depan perusahaan dan bisnis tersebut.
Beberapa pihak yang menggunakan laporan keuangan perusahaan di antaranya adalah pemberi pinjaman atau kreditor, manajemen perusahaan, investor, pemerintah, pemasok, beberapa karyawan dengan kepentingan tertentu, hingga pelanggan dan masyarakat dalam tujuan tertentu atas persetujuan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan menjalankan lima fungsi utamanya yakni fungsi historis di mana laporan keuangan berperan sebagai pencatat rekam jejak perputaran bisnis perusahaan.
Berfungsi sebagai pencatatan, informatif, memberikan catatan khusus, dan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis agar menghasilkan fungsi instruksi untuk periode perputara bisnis pada periode selanjutnya.
Ada banyak contoh laporan keuangan perusahaan yang bisa dilihat di internet. Mulai dari contoh laporan keuangan perusahaan jasa, laporan keuangan perusahaan dagang dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah tips mengelola laporan keuangan perusahaan.
Mulai dengan menyusun dan membuat neraca saldo
Sebagai langkah pertama untuk pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur, seluruh aktivitas dan saldo debit atau kredit yang dilakukan perusahaan pada akun masing-masing dicatat di dalam buku besar.
Penyusunan dilakukan pada bukunya masing-masing, yakni seluruh aktivitas pada kartu debit perusahaan akan tercatat di dalam buku besar khusus akun debit perusahaan, begitu pula yang terjadi pada akun kredit.
Buat jurnal penyesuaian berdasarkan data dan informasi keuangan yang terkumpul
Setelah melakukan pengecekan kesesuaian dan keseimbangan aktivitas debit dan kredit perusahaan di dalam buku besar tersebut, seluruh data dan informasi tersebut dicatat kembali di dalam jurnal penyesuaian.
Biasanya, saat menyusun jurnal penyesuaian ini, kita akan mendapatkan beberapa transaksi yang ternyata belum tercatat. Di situlah letak peran jurnal penyesuaian.
Selanjutnya, membuat dan menyusun neraca lajur atau worksheet
Tips ketiga adalah menyusun neraca lajur atau worksheet. Sudah bukan rahasia lagi bahwa agar proses pembuatan laporan keuangan perusahaan pada periode tertentu berjalan mulus, dibutuhkan neraca lajur.
Neraca lajur bisa juga disebut laporan keuangan yang tersusun mulai dari neraca saldo yang sudah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian.
Apabila saldo tersebut telah sesuai, maka selanjutnya dilaporkan dan dicatat di dalam neraca saldo disesuaikan dan di dalam laporan laba rugi.
Saat neraca lajur telah rapi, maka susunlah laporan keuangan
Laporan keuangan perusahaan sederhana terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas yang sebelumnya telah disusun di dalam neraca lajur.
Saat menyusun neraca lajur, kita juga akan mengelompokkan seluruh catatan transaksi neraca atau laba rugi sehingga akan lebih mudah untuk dimengerti.
Membuat jurnal penutupan untuk menyesuaikan dan menutup rekening
Tips mengelola laporan keuangan perusahaan selanjutnya yang harus kita perhatikan adalah melakukan penyesuaian rekening pada buku besar dan membuat jurnal penutupan.
Nantinya, jurnal penutupan ini berfungsi sebagai alat untuk menutup rekening nominal ke rekening laba dan memindahkan saldo rugi laba ke rekening laba tidak dibagi.
Saat melakukan penutupan, saat itu juga menyusun neraca saldo
Meskipun sudah terbuat jurnal penutupan dan seluruh rekening sudah ditutup. Akan tetapi, sebaiknya lakukan pengecekan kembali antara akun debit dan kredit di setiap rekening yang masih terbuka.
Bila ternyata ada transaksi lainnya maka catat di dalam neraca saldo sesudah penutupan. Informasi dan data pada neraca tersebut adalah data rekening riil bukan rekening yang nominalnya telah ditutup.
Penting! Investasi pada software akuntansi
Perkembangan bisnis dan kecerdasan teknologi buatan ternyata berhasil melahirkan software atau SaaS yang bisa digunakan dan memudahkan pekerjaan akuntansi dan keuangan.
Bahkan, hampir seluruh perusahaan saat ini mulai melek teknologi dan berinvestasi dengan membeli dan mendaftarkan perusahaan pada SaaS akuntansi online. Misalnya saja SaaS pembayaran dan SaaS laporan keuangan.
Dengan SaaS, kita bisa memanfaatkan berbagai fitur yang sangat memudahkan kita dalam melakukan transaksi dan juga pencatatan laporan keuangan perusahaan.
Sebagai SaaS atau software pembayaran, kita bisa memanfaatkan fitur pembayaran tagihan yang langsung dikirim ke rekening vendor, melakukan schedule payment, hingga kecanggihan scan invoice untuk memudahkan transfer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: