Ngeri! Bekas Jenderal di CIA Ramalkan Ada Petaka Hebat di Amerika
Konsultan CIA ramal bakal ada petaka hebat. Analisisnya tajam dan dahsyat. Isinya bisa bikin ngeri Amerika.
Sebelumnya, tiga pensiunan jenderal Angkatan Darat mempredikasi bahwa AS akan dilanda perang saudara dan kekacauan mematikan setelah pemungutan suara pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Duh! Pesan Putin untuk Panglima Militer Rusia Mungkin Segera Bikin Geger Amerika dan Barat
Menurut mereka, perang saudara akan pecah jika Pentagon tidak menyingkirkan pemberontak potensial.
Aroma pemberontakan lain diprediksi terjadi jika Partai Republik merebut kembali Gedung Putih.
Seorang konsultan Central Inteligence Agency (CIA), Barbara F Walter, ikut membuka semua tabir rahasianya.
Dia sampai blak-blakan menyebut Amerika Serikat (AS) berada di ambang perang saudara.
Kerusuhan di gedung Capitol AS Januari lalu menjadi isyarat awal.
"AS berada di ambang perang saudara, setelah melewati apa yang disebut fase 'pra-pemberontakan dan 'konflik yang baru dimulai'," kata dia, dalam buku yang dikutip The Washington Post, Selasa (21/12/2021).
Dia menegaskan bahwa Amerika sedang berada di antara negara otokratis dan demokrasi.
Menurut indeks Polity, masa jabatan Trump membuat AS kehilangan lima poin, menurunkan negara itu dari skor teratas.
Itu menjadikan Amerika menjadi negara demokrasi parsial untuk pertama kalinya sejak 1800.
"Kita bukan lagi demokrasi berkelanjutan tertua di dunia," demikian bunyi buku Walter.
Kehormatan itu sekarang dipegang oleh Swiss, diikuti oleh Selandia Baru, dan kemudian Kanada.
"Kami tidak lagi setara dengan negara-negara seperti Kanada, Kosta Rika, dan Jepang, yang semuanya diberi peringkat +10 pada indeks Polity," tambahnya.
Enam poin dalam tiga tahun akan memenuhi syarat sebagai berisiko tinggi perang saudara.
Satu-satunya perang saudara di AS terjadi dari tahun 1861 hingga 1865, karena status perbudakan di negara itu.
Indeks Polity yang menyedihkan seperti itu dapat berarti Amerika Serikat dengan mudah didorong ke arah konflik melalui kombinasi pemerintahan yang buruk dan langkah-langkah yang semakin tidak demokratis.
Menurut Walter, kesalahan harus diletakkan pada Donald Trump dan Partai Republik, yang, katanya, membawa Amerika ke dalam jurang kehancuran.
Analis menyuarakan kekhawatiran bahwa peristiwa itu dapat memicu jalan bagi AS untuk tergelincir ke fase ketiga, yakni pemberontakan terbuka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: