Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selamat Usai Jatuh dari Heli, Menteri Madagaskar Pilih Berenang 12 Jam

        Selamat Usai Jatuh dari Heli, Menteri Madagaskar Pilih Berenang 12 Jam Kredit Foto: (Foto: iNews.id)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang menteri pemerintah Madagaskar mengatakan dia harus berenang selama 12 jam setelah helikopternya jatuh di tengah laut saat melakukan misi penyelamatan.

        Menyadur Sky News, Rabu (22/12/2021), Menteri Kepolisian Serge Gelle harus berenang selama 12 jam setelah helikopternya jatuh di tengah laut saat menjalankan misi penyelamatan.

        Serge Gelle menjadi bagian dari tim pencari korban tenggelamnya kapal kargo ilegal yang membawa 130 penumpang tenggelam di laut Madagaskar.

        Gelle berhasil ditemukan oleh penjaga pantai dan langsung diberikan pertolongan. "Ini bukan waktu saya untuk mati," katanya kepada media lokal.

        Dua petugas keamanan lain yang ikut bersama Gelle di dalam helikopter juga selamat.

        Presiden Andry Rajoelina memberikan penghormatan kepada Gelle dan dua perwira lainnya, yang tiba di kota tepi laut Mahambo secara terpisah.

        Pria 57 tahun tersebut mengatakan kepada media lokal, setelah kecelakaan itu dia berenang dari pukul 07.30 malam hingga 07.30 pagi ke Mahambo.

        Gelle mengatakan dia tidak mengalami cedera serius, namun menambahkan bahwa dia hanya merasa kedinginan.

        "Saya hanya ingin Anda menyiarkan video ini untuk dilihat keluarga saya, rekan-rekan, pegawai pemerintah karena Saya masih hidup dan sehat," kata Gelle.

        Kepala polisi Zafisambatra Ravoavy mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Gelle telah menggunakan satu kursi helikopter sebagai pelampung.

        "Dia selalu memiliki stamina yang luar biasa dalam olahraga, dan dia menjaga ritme ini sebagai menteri, seperti yang berusia 30 tahun... dia memiliki mental baja," kata Presiden Andry Rajoelina.

        Gelle bertugas di kepolisian Madagaskan selama tiga dekade sebelum ditunjuk pada bulan Agustus sebagai menteri.

        Kapal Francia telah meninggalkan kota Antanambe pada Senin (20/12/2021) dini hari sebelum menuju selatan. Akibatnya, sedikitnya 19 orang tewas dan 66 lainnya hilang.

        Kapal itu terdaftar sebagai kapal kargo sehingga tidak berwenang untuk mengangkut penumpang dan Antanambe bukan pelabuhan resmi, kata Jean Edmond Randrianantenaina, direktur jenderal Badan Pelabuhan Maritim dan Sungai.

        "Berdasarkan informasi yang berhasil kami kumpulkan, air masuk ke ruang mesin. Air mulai naik dan menelan semua mesin," kata Bapak Randrianantenaina.

        "Kemudian kapal mulai tenggelam. Kami tidak tahu persis jam berapa air mulai naik, tapi intervensi kami mulai sekitar jam 9 pagi," tambahnya.

        Tiga kapal dari angkatan laut nasional dan badan maritim melanjutkan pencarian korban yang masih hilang.

        Presiden Andry Rajoelina mengatakan jika negara sepenuhnya akan memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada para korban tenggelamnya kapal kargo tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: