Soal Pemulihan Pariwisata Bali 2022, Wagub Minta Perpanjangan Relaksasi hingga Soft-Loan
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta pemerintah pusat untuk memperpanjang relaksasi pada 2022 mendatang. Permintaan ini disebabkan kondisi ekonomi Bali yang masih belum pulih bahkan hingga penghujung 2021.
"Ini kan diluar prediksi kita. Kita kira 2022 sudah akan pulih, bisa mengembalikan utang-utang, membayar pajak, dan sebagainya. Ternyata sekarang sudah di penghujung 2021 belum ada tanda-tanda ke arah itu. jadi, perlu ada relaksasi tambahan ke depan," katanya dalam dialog virtual, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga: Bali Siap Terima Tamu Mancanegara, Wagub Bali: Negara G20 Saja Mau Datang, Masa Traveller Enggan?
Selain relaksasi, pria yang akrab disapa Cok Ace itu menambahkan pemerintah juga perlu mempertimbangkan soft-loan.
"Ini perlu kita pikirkan. Karena dulu saat kita membangun pariwisata, kita dapat loan dari pemerintah. Tetapi sekarang ketika sudah berjalan, karena ada prosedur-prosedur yang harus diikuti, sampai sekarang soft-loan ini masih menghadapi kendala-kendala," jelas Cok Ace.
Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan hal yang penting dalam upaya meningkatkan daya tahan pariwisata Bali. Pasalnya, setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi, Cok Ace khawatir fasilitas maupun sumber daya manusia (SDM) di pariwisata bali mengalami kerusakan.
"Saya khawatir apabila tidak segera melakukan terobosan-terobosan, kerusakan-kerusakan baik SDM maupun fasilitas yang ada di Bali ini akan menjadi kerusakan yang permanen," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: