Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mendadak bersuara lantang ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Slamet menyoroti proyek ibu kota negara baru. Sebab, daerah yang akan menjadi ibu kota baru di sekitar Penajam Paser Utara sempat mengalami kebanjiran.
Baca Juga: Kuras Kantong, Roy Suryo Sindir IKN Baru, Halus tapi Nyelekit: Sekalian Saja MetaVerse...
"Setop proyek ibu kota baru karena mubazir dan sia-sia," kata Slamet Maarif kepada GenPI.co, Sabtu (25/12).
Menurutnya, pemindahan ibu kota negara tak perlu dilakukan. Pentolan 212 ini menilai negara bahkan akan rugi.
"Merugikan negara serta enggak ada manfaatnya untuk saat ini," katanya.
Sebelumnya, bencana banjir yang melanda tiga desa di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim beberapa waktu laku menyedot perhatian publik.
Sebab, kecamatan Sepaku berbatasan langsung dengan lokasi ibu kota negara baru. Berdasarkan laporan BNPB, banjir ini berdampak bagi 101 kepala keluarga dan 101 rumah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: