Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yusuf Martak Salut Atas Sikap Putin, Berbeda dengan...

        Yusuf Martak Salut Atas Sikap Putin, Berbeda dengan... Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua GNPF Ulama, Ustaz Yusuf Martak memuji sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang membela Nabi Muhammad SAW dan melarang bahwa kebebasan berpendapat tidak termasuk dengan menghina-hina Nabi Muhammad SAW.

        Yusuf menambahkan meski Rusia bukan negara dengan mayoritas penduduknya Islam, tapi Presidennya justru melindungi dan melarang masyarakatnya menghina simbol-simbol agama Islam maupun agama lain.

        Hal itu kata Yusuf, dikarenakan pemimpin sekelas Putin adalah pemimpin level dunia yang setara dengan negara negara super power yang lain seperti Amerika, Eropa dan lainnya.

        Namun kata Yusuf, hal tersebut berbeda dengan Indonesia yang saat ini sangat ramai bermunculan penistaan gama, khususnya Islam.

        Bahkan Yusuf Martak melihat saat ini banyak yang mengaku beragama Islam tetapi aslinya Islamphobia dan seperti menjadi komunis gaya baru.

        Argumentasi Yusuf Martak mengatakan hal itu karena banyak laporan pada orang yang terindikasi penista agama tidak ditindak oleh aparat. Kata Yusuf Martak, banyak buzzer sampah peradaban bangsa yang sampai saat ini kesannya mendapat perlindungan pihak tertentu

        "Apakah apabila aparat tidak menindaklanjuti laporan-laporan masyarakat lalu pimpinan aparatnya ditegur oleh Presiden?," jelas Yusuf dikutip dari RMOL.

        Bahkan kata Yusuf, para buzzer tersebut juga diyakini melaporkan kepada pimpinannya atas karya-karya penghinaan mereka yang membuat gaduh masyarakat.

        "Mustahil orang yang beragama Islam rela membayar buzzer-buzzer penjilat untuk agamanya dihinakan dan dinista, berarti mereka aslinya adalah komunis gaya baru yang sedang menyusun kekuatan," kata Yusuf.

        Yusuf pun mengingatkan kepada aparat penegak hukum untuk tidak terus-menerus cuek dengan tidak mengambil tindakan pada para penista yang menggaduhkan negara.

        "Maka jangan menyesal bila suatu saat kesabaran umat Islam telah hilang dan mengambil cara dan jalannya sendiri," tegas Yusuf.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: