Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ganjar Pranowo Masih Terlalu Kuat Dibanding Puan Maharani, Efektif Gaet Suara di Wilayah Basis PDIP

        Ganjar Pranowo Masih Terlalu Kuat Dibanding Puan Maharani, Efektif Gaet Suara di Wilayah Basis PDIP Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ternyata lebih unggul dalam meraih suara PDI Perjuangan dibandingkan dengan Ketua DPR Puan Maharani. Ganjar bahkan unggul di wilayah-wilayah basis suara partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

        Keunggulan Ganjar itu berdasarkan hasil survei kolaborasi antara Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia.

        Ganjar meraih suara terbanyak PDI Perjuangan dalam survei basis dukungan capres berdasarkan parpol dengan simulasi 15 nama.

        Baca Juga: Baliho Puan Maharani Ditindak Satpol PP, Nicho Silalahi Singgung Pasukan Khusus Penurun Baliho

        Ganjar memperoleh persentase 51 persen. Sedangkan, Puan hanya 4 persen. Sementara itu, kader PDIP lainnya, Tri Rismaharini justru hanya 2 persen.

        "Bagaimana Ganjar Pranowo bisa mengamankan suara PDIP? Misalnya, dibandingkan dengan Puan Maharani yang hanya 4 persen, Ganjar mendapatkan di internal PDIP. Setidaknya, responden yang terafiliasi dengan atau yang sudah memilih PDIP di pemilu sebelumnya, 51 persen memberikan suaranya kepada Ganjar Pranowo," kata Rio dalam paparannya secara daring, Senin (27/12/2021).

        Tak hanya unggul dalam survei berdasarkan suara parpol, Ganjar juga lebih unggul dari Puan dalam survei berdasarkan wilayah, terutama provinsi-provinsi yang merupakan basis suara PDI Perjuangan.

        Daerah tersebut meliputi, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ketiga provinsi tersebut menjadi lumbung suara Ganjar dengan total 47 persen.

        Sementara pada wilayah yang sama, Puan Maharani hanya memperoleh 1 persen.

        Lebih lanjut, Rio mengungkapkan, Ganjar sangat kuat di Jateng dan DIY. Bahkan, menurut Rio, Ganjar mengungguli Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa dalam hasil survei regional di Jawa Timur.

        "Jadi Jateng, DIY itu adalah basis tradisional PDIP. Jokowi juga sangat kuat kemarin di situ, itu kemudian Ganjar bisa memantapkan dirinya di sana sampai ke 47 persen," ujar Rio.

        Tak cuma di Pulau Jawa, Rio juga mengungkapkan, Ganjar juga kuat di wilayah basis PDI Perjuangan lainnya, seperti di Pulau Bali.

        "Berikutnya ada Bali, tentu basis PDIP juga kemudian ada Kalimantan ini juga beberapa menjadi basis dari PDIP," kata Rio.

        Berdasarkan survei, Ganjar memperoleh 23 persen untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Sementara, Puan hanya 3 persen.

        Ganjar bahkan lebih unggul dari Puan untuk beberapa wilayah. Di antaranya, wilayah Banten-DKI Jakarta, Jawa Barat, Ganjar memerpoleh 16 persen, sementara Puan nol persen.

        Hasil nol persen juga diperoleh Puan di wilayah  Maluku-Papua. Sementara di wilayah sama, Ganjar mendapat 12 persen.

        Selanjutnya untuk wilayah Kalimantan, Ganjar 19 persen dan Puan 3 persen; wilayah Sulawesi, Ganjar 8 persen dan Puan 1 persen; wilayah Sumatra, Ganjar 13 persen dan Puan 2 persen.

        Untuk diketahui, pengambilan sampel dalam penelitian dan survei menggunakan metode multi stage random sampling.

        Jumlah responden di setiap provinsi diambil secara proporsional berdasarkan data jumlah penduduk pada Pilpres 2019. Kriteria responden adalah masyarakat yang telah berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.

        Baca Juga: "Habis Baliho Terbitlah Sembako" Formappi: Popularitas Puan Akan Naik, namun Elektabilitasnya...

        Adapun responden berjumlah 1.600 orang. Responden adalah penduduk berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah dengan proporsi responden laki-laki dan perempuan sebesar 49,57 persen - 50,33 persen. Mereka yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka (face to face).

        Sementara pengumpulan dan pengolahan data dilakukan pada 12 November – 4 Desember 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: