Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gagal Laksanakan Tugas Jokowi, Ahok Layak Dicopot dari Komut Pertamina

        Gagal Laksanakan Tugas Jokowi, Ahok Layak Dicopot dari Komut Pertamina Kredit Foto: Instagram/Basuki Tjahaja Purnama
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa kalangan berharap Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok turun dari jabatanya. Hal tersebut tidak terlepas dari minimnya perubahan yang ada di PT Pertamina sejak dua tahun lalu ketika ia ditunjuk menjadi komut.

        Pengamat energi Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radhi mengatakan keberpihaknya terhadap wacana penurunan Ahok sebagai Komut Pertamina.

        Baca Juga: Ini Dia Pihak yang Ada di Belakang Firli KPK Jika Berani 'Sentuh' Ahok

        "Kalau saya setuju (dengan penurunan Ahok) karena dari awal Ahok tidak perform sama sekali," ujar Fahmi saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin (27/12/2021).

        Fahmi mengungkapkan, selama menjabat sebagai komut, Ahok belum berhasil menjalankan tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas mafia minyak dan gas (migas).

        "Jokowi secara khusus mengangkat Ahok sebagai komut itu salah satunya adalah untuk melawan mafia migas yang ada di Pertamina sehingga impor BBM itu menurun," ujarnya.

        Selain gagal mengemban tugas yang diberikan oleh Jokowi, Fahmi menilai Ahok hanya melakukan pekerjaan remeh yang tidak ada hubunganya dengan Pertamina. Seperti, menyoroti masalah terdekat dari direksi yang bukan tugasnya yang merupakan komisaris utama.

        "Bukan domainnya Ahok sebagai komisaris atau juga mestinya sebagai komisaris kenapa terjadinya kebakaran berulang kali di kilang yang disebabkan oleh petir," jelasnya.

        Fahmi melanjutkan, ungkapan Ahok terkadang juga menimbulkan kontraproduksi dari apa yang seharusnya dilakukan.

        "Dia (Ahok) tidak melakukan apapun kemudian malah memberikan kontraproduksi dengan statement yang sesungguhnya tidak tepat maka saya sangat setuju sekali Ahok harus diganti," pungkas Fahmi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: