Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tutup Pendanaan Baru, Dompet Mata Uang Kripto DeBank Kumpulkan $200 Juta

        Tutup Pendanaan Baru, Dompet Mata Uang Kripto DeBank Kumpulkan $200 Juta Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        DeBank, dompet cryptocurrency yang berfokus pada solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi), telah menutup pendanaan baru yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura besar Sequoia China.

        Melansir dari Cointelegraph, Rabu (29/12) perusahaan mengumumkan pada selasa lalu di Twitter bahwa mereka mengumpulkan 25 juta dolar, sehingga total penilaian DeBank menjadi 200 juta dolar.

        Baca Juga: Kopi Kenangan Raih Gelar Unicorn, Kantongi Pendanaan Seri C Tahap Pertama Rp1,3 Triliun!

        Terlepas dari Sequoia China, putaran pendanaan menampilkan perusahaan investasi kripto besar seperti Dragonfly, Hash Global dan Youbi.

        Kenaikan tersebut juga termasuk pendanaan strategis dari Coinbase Ventures, pertukaran Crypto.com, penyedia stablecoin Circle dan pembuat dompet perangkat keras Ledger.

        DeBank adalah dompet cryptocurrency yang dirancang untuk melacak data DeFi, termasuk aplikasi atau pertukaran terdesentralisasi (DEX) dan suku bunga DeFi. Ini juga memungkinkan pengguna menavigasi dan mengelola berbagai aset dan proyek DeFi. Platform ini mencakup analitik untuk protokol pinjaman terdesentralisasi, stablecoin, platform perdagangan margin, dan lainnya.

        Pada saat penulisan, DeBank memungkinkan pengguna untuk melacak 798 protokol di 17 rantai seperti Ethereum, Binance Smart Chain, Polygon, Fantom, Avalanche dan lainnya, menurut situs webnya.

        DeBank didirikan pada tahun 2018 oleh pakar penelitian dan pengembangan China Tang Hongbo. Menurut profil LinkedIn-nya, eksekutif tersebut berbasis di distrik Jing'an Shanghai.

        Konsep desentralisasi dan DeFi tampaknya semakin populer di China di tengah pembatasan baru di negara itu. Seperti yang dilaporkan sebelumnya, banyak pengguna kripto China tampaknya telah memindahkan kepemilikan kripto mereka ke DEXes setelah China memberlakukan larangan besar baru pada kripto pada bulan September.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: