Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menguak warisan budaya maritim dan bawah air Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Penungkapan ini dilakukan atas dasar peran Tidore di masa lampau yang terletak pada jalur rempah era kolonial.
"Pulau-pulau di Indonesia dalam sejarahnya memainkan peran ekonomi penting dan signifikan. Itu karena posisinya yang strategis di jalur rempah dan sutra laut," kata Plt Kepala Badan Riset dan SDM KKP Kusdiantoro di Jakarta, Kamis (29/12/2021).
Menurut Kusdiantoro, KKP telah menyebarluaskan hasil riset kajian arkeologi Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) dan Pusat Riset Kelautan (Pusriskel).
Dokumentasi dan diseminasi hasil riset, tambahnya, menjadi faktor penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan dan program pemerintah.
"Kami terusberusaha mendiseminasikan hasil riset BRSDM, agar riset yang dihasilkan dapat tersampaikan kepada lembaga terkait maupun stakeholders (pemangku kepentingan) untuk mendorong percepatan pemanfaatan hasil riset serta bermanfaat dalam membuat rumusan kebijakan, regulasi, atau pengembangan teknologi," katanya.
Ia menerangkan,yang dilakukan tak hanya itu. Riset arkeologi maritim juga terlaksana bertujuan pengelolaan wisata bahari berkelanjutan dan penguatan narasi sejarah dan budaya maritim di Kota Tidore Kepulauan.
Kajian riset budaya maritim dan bawah air Kota Tidore Kepulauan telah terlaksana sejak 2019, namun pada 2020 sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19, kemudian aktivitas tersebut dilanjutkan kembali pada 2021.
Kajian ini juga terlaksana sebagai tindak lanjut permohonan dari Wali Kota Tidore, Ali Ibrahim pada 2018 tentang dukungan riset bagi pengungkapan Sejarah Maritim terkait Ekspedisi Magellan-Elcano untuk mendukung peringatan Sail Tidore 2022, yang bertepatan dengan Peringatan 500 Years Circumnavigation of the World oleh Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian Elcano.
"Melalui riset ini, kami harap dapat menjadikan Tidore sebagai lokasi wisata bahari yang tidak hanya mendapat perhatian wisatawan mancanegara tetapi juga wisatawan domestik. Di mana pada 2022, juga akan dilaksanakan lomba fotografi bawah air menguak benda bermuatan sejarah di laut Tidore," lanjutnya.
Penelitian ini juga mendapat dukungan langsung pemerintah daerah yakni Ali Ibrahim, Wali Kota Tidore Kepulauan. Pihaknya mendukung sepenuhnya riset BMKT yang dilaksanakan LRSDKP BRSDM di Kota Tidore Kepulauan dalam rangka menyambut Sail Tidore 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto