Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkataan Bos NATO Jadi Ancaman, Rusia Bakal Terima Harga Mahal Jika Acak-acak Ukraina

        Perkataan Bos NATO Jadi Ancaman, Rusia Bakal Terima Harga Mahal Jika Acak-acak Ukraina Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
        Warta Ekonomi, Brussels -

        Kepala NATO Jens Stoltenberg pada Senin (10/1/2022)  tebar ancaman memperingatkan Rusia tentang harga mahal yang harus dibayar jika meluncurkan serangan lebih lanjut ke Ukraina.

        Dia mengatakan bahwa pihaknya berharap pembicaraan krisis dapat memetakan jalan menuju solusi diplomatik.

        Baca Juga: Memanas dengan Rusia, Dua Tentara Ukraina Tewas Saat Ketegangan

        "Kami bekerja keras untuk jalan politik yang damai dan kami siap untuk terus bekerja dengan Rusia untuk mencoba menemukan jalan itu menuju solusi damai," kata Stoltenberg.

        Hal itu dikatakannya sebelum bertemu dengan wakil perdana menteri Ukraina.

        "Pada saat yang sama, kita perlu bersiap bahwa Rusia sekali lagi memilih untuk menggunakan kekuatan bersenjata, memilih konfrontasi daripada kerja sama,” tambah dia

        Stoltenberg berbicara ketika pejabat tinggi AS dan Rusia mengadakan pertemuan berisiko tinggi di Jenewa mengenai krisis tersebut.

        Pertemuan itu akan diikuti  oleh pembicaraan antara Rusia dan semua 30 sekutu NATO di Brussel pada Rabu (12/1/2022) mendatang.

        "Kami juga perlu mengirim pesan yang sangat jelas ke Rusia, bahwa kami bersatu dan akan ada biaya berat -- biaya ekonomi, politik -- bagi Rusia jika mereka sekali lagi menggunakan kekuatan militer melawan Ukraina," kata Stoltenberg.

        Dia menunjukkan bahwa aliansi memberikan dukungan ke Ukraina, membantu mereka untuk menegakkan hak untuk membela diri. 

        Stoltenberg mengatakan dia tidak mengharapkan pembicaraan minggu ini untuk menyelesaikan semua masalah, tetapi ingin memulai proses menuju solusi politik.

        "Kami bertujuan untuk kesepakatan tentang jalan ke depan, proses, serangkaian pertemuan," katanya.

        Moskow telah menetapkan sejumlah tuntutan keamanan untuk AS dan NATO, seperti mengecualikan pemberian keanggotaan aliansi kepada Ukraina dan menarik kembali pasukan yang dekat dengan Rusia.

        AS dan sekutunya mengatakan bukan wewenang Moskow untuk menentukan jalan yang diambil oleh negara lain.

        Namun aliansi itu bersikeras bahwa mereka bersedia mendengarkan keprihatinan Rusia.

        Olga Stefanishyna, salah satu dari empat wakil perdana menteri Ukraina, mengatakan setiap diskusi tentang jaminan keamanan harus dimulai dengan penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina.

        "Rusia menuntut penyerahan tanpa syarat, tuntutan untuk merusak prinsip-prinsip dasar berfungsinya negara-negara demokratis dan prinsip-prinsip NATO," katanya.

        Dia meyakini bahwa Rusia salah menghitung situasi dan karenanya Ukraina sangat bergantung pada NATO dan persatuan dan ketegasan mereka dalam melindungi keamanan dan stabilitas di Eropa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: