Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Paling Jago Bikin Amerika Meradang, Korea Utara Lagi-lagi Tembakkan Rudal Balistik yang Ketiga

        Paling Jago Bikin Amerika Meradang, Korea Utara Lagi-lagi Tembakkan Rudal Balistik yang Ketiga Kredit Foto: KCNA
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Korea Utara tampaknya kembali menembakkan sebuah rudal pada Jumat (14/1/2022). Rudal yang diluncurkan rezim Kim Jong Un menjadi yang ketiga dalam waktu dua pekan. 

        Hal itu kemudian dikonfirmasi Kepala Staf Gabungan Korea Selatan. Dia mengatakan bahwa Korea Utara meluncurkan proyektil tak dikenal tanpa ada keterangan lebih lanjut. 

        Baca Juga: Amerika Tekan PBB untuk Memukul Korea Utara dengan Lebih Banyak Sanksi

        Bukan cuma itu, laporan juga datang dari tetangganya lagi. Penjaga pantai Jepang mengatakan Korea Utara menembakkan apa yang bisa disebut atau menjadi rudal balistik.

        Sementara itu, peluncuran rudal secara resmi akan menjadi yang ketiga sejak Tahun Baru 2022 dengan kecepatan uji coba yang luar biasa tinggi.

        "Dua rudal sebelumnya adalah "rudal hipersonik," lapor media pemerintah Korea Utara, yang mampu melaju dengan kecepatan tinggi dan bermanuver setelah diluncurkan, dilansir Reuters, Jumat (14/1/2022)

        Korea Utara membela uji coba misilnya sebagai haknya yang sah untuk membela diri dan mengatakan Amerika Serikat sengaja meningkatkan situasi dengan menjatuhkan sanksi baru, media pemerintah melaporkan sebelumnya pada hari Jumat, mengutip kementerian luar negeri.

        Pengembangan "senjata tipe baru" Korea Utara baru-baru ini hanyalah bagian dari upayanya untuk memodernisasi kemampuan pertahanan nasionalnya, dan tidak menargetkan negara tertentu atau membahayakan keamanan negara tetangga, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan di KCNA. kantor berita negara.

        Pernyataan itu memperingatkan "reaksi yang lebih kuat dan pasti" yang tidak ditentukan jika Amerika Serikat mengambil sikap konfrontatif.

        Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu memberlakukan sanksi pertamanya atas program senjata Korea Utara menyusul serangkaian peluncuran rudal Korea Utara.

        Ia juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap beberapa individu dan entitas Korea Utara yang dituduh melanggar resolusi dewan keamanan yang melarang pengembangan rudal dan senjata nuklir Korea Utara.

        Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan bersedia untuk terlibat dalam pembicaraan tanpa prasyarat, tetapi bahwa tes itu "sangat tidak stabil."

        Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan bahwa sementara Washington mungkin berbicara tentang diplomasi dan dialog, tindakannya menunjukkan "masih asyik dengan kebijakannya untuk mengisolasi dan mencekik" Korea Utara.

        "AS sengaja meningkatkan situasi bahkan dengan aktivasi sanksi independen, tidak puas dengan merujuk aktivitas DPRK yang adil ke Dewan Keamanan PBB," kata pernyataan itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: