Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto lagi diisengin media asing. Prabowo disebut pro-Israel. Akibat pemberitaan ini, banyak pihak yang termakan hoaks.
Media yang memberikan itu adalah The Jerusalem Post. Dalam laporannya pada Selasa (11/1), mereka memberi judul: “How agriculture led Indonesia’s defense minister to talk normalization with Israel”. Artinya: Bagaimana pertanian menuntun Menteri Pertahanan Indonesia berbicara tentang normalisasi dengan Israel.
Baca Juga: Hati-Hati, Prabowo Subianto! Salah Langkah, Rugi Besar...
Media ternama di Israel ini menyebutkan, bahwa upaya normalisasi itu dilakukan lewat kerja sama di bidang pertanian. Normalisasi hubungan ini juga dikaitkan dengan rencana Prabowo untuk maju lagi di Pilpres 2024. Ketum Partai Gerindra ini disebut-sebut ingin memanfaatkan kerja sama Indonesia-Israel ini untuk membuat hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat menjadi lebih akrab lagi.
The Jerusalem Post mencatat, Prabowo sempat melakukan pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Israel Eyal Hulata pada sebuah konferensi di Manama, Bahrain, pada November 2021. Dalam acara itu, Prabowo disebut berbincang dengan kuasa usaha Israel, Itay Tagner.
Normalisasi ini, lapor media tersebut, diperkuat oleh pernyataan sosok yang pernah menjabat sebagai Penasihat Menteri Pertanian Israel sekaligus konsultan pertanian, Shmuel Friedman, yang kerja di sebuah pusat penelitian dan pengembangan pertanian di Indonesia.
"Ketahanan pangan bagi suatu bangsa tidak kalah pentingnya dengan ketahanan pangan itu sendiri, dan (Prabowo) sangat setuju dengan saya tentang itu," ungkap Friedman.
Friedman juga sesumbar tahu isi pembicaraan terkait normalisasi antara Israel dan Indonesia. Namun, ia menekankan bahwa tidak berkaitan dengan sisi politik. "Saya percaya bahwa hubungan antar negara perlu dimulai dari sana, dengan ketahanan pangan," katanya.
Selain Friedman, ada juga nama Joey Allaham. Pebisnis di Indonesia dan Timur Tengah, temannya Friedman. Dia memakai pengaruhnya untuk mempertemukan asisten pribadi Prabowo, yakni politisi Partai Gerindra Sudaryono, dengan agen intelijen Israel, di Budapest pada Mei 2021. Diskusi level tinggi antara Indonesia-Israel pun disebutkan terjadi. Presiden Amerika Joe Biden pun dikabarkan memberi dukungan.
Apakah benar semua kabar itu? Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah bahwa bosnya pernah membahas masalah normalisasi dengan Israel. Baik secara formal maupun informal. Dahnil memastikan, Prabowo teguh membela Palestina, yang sampai sekarang dijajah Israel.
"Sikap beliau sejalan dengan sikap negara dan konstitusi kita, mendukung kemerdekaan semua bangsa. Dalam hal ini, kemerdekaan Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution seperti yang sudah disampaikan secara terbuka pada forum Manama, di Bahrain," kata Dahnil, tadi malam.
Di dunia maya, berita The Jerusalem Post banyak dikomentari warganet. Sebagian termakan berita yang disampaikan media itu. mereka tidak percaya dengan bantahan yang disampaikan pihak Prabowo.
"Masih bohong. Ngomong nggak-nggak.. Eh ternyata keinginan untuk berbaik dengan Zionis Laknatullah," cuit @Selowsajolah. "Apakah Anda tidak menyadari sakitnya Bangsa Palestina? Bagaimana kalau keluarga Anda yang disakiti penjajah,, Pak @prabowo?" tulis @conan_idn.
Politisi senior PKS Tifatul Sembiring ikut berkomentar. Mantan Presiden PKS itu bilang, gawat jika kabar tersebut itu benar. "Ada kaitan antara Capres dengan normalisasi hubungan Indonesia-Israel...? Kalau benar, wah gawat ini. Melanggar Konstitusi UUD NRI thn 1945. Khususnya filosofi anti penjajahan yang dimuat di preambule... *IsraelPenjajah," cuitnya, di akun @tifsembiring.
"Ulama sudah memilih Prabowo, tapi kenapa Prabowo memilih Israel? Inikah yang disebut bertepuk sebelah tangan?" timpal @Alitingting2.
Tapi, ada juga yang mendukung Prabowo, jika kepingin membangun hubungan baik dengan Israel. Akun @efredericka02 misalnya. "Kalau bisa berhubungan baik dengan Israel juga kenapa? Mereka bangsa yang hebat, bangsa yang maju, bangsa yang banyak berkontribusi bagi perkembangan peradaban hari ini. Salahnya di mana?," tanya dia.
Sementara, warganet lain meminta para pegiat medsos untuk mengklarifikasi kabar tersebut pihak Prabowo sebelum menghakimi. "Tabayyun dulu sama @Dahnilanzar. Siapa tahu ini ‘umpan lambung’ dari pihak Yahudi?" ajak @Tejasukma71.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami