Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Startup yang Dibanggakan Elon Musk, Eh Gak Nyangka, Mantan Karyawan Ungkap Fakta Mengejutkan!

        Jadi Startup yang Dibanggakan Elon Musk, Eh Gak Nyangka, Mantan Karyawan Ungkap Fakta Mengejutkan! Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Startup yang dibangga-banggakan Elon Musk, Neuralink telah lama diumbar untuk membangun antarmuka otak-komputer yang bertujuan untuk memungkinkan manusia berinteraksi secara mulus dengan kecerdasan buatan yang canggih melalui pemikiran saja.

        Musk mengatakan, Neuralink akan mmebantu menyembuhkan orang dengan cedera tulang belakang dan gangguan otak mulai dari Parkinson hingga skizofrenia.

        Sekarang perusahaan mendekati tes kunci uji klinis manusia dari antarmuka otak-komputer (BCI). Pada bulan Desember, Musk mengatakan kepada audiens konferensi bahwa mereka berharap untuk memiliki ini pada manusia pertama pada tahun 2022.

        Baca Juga: Jet Pribadinya Dilacak Bocah 19 Tahun, Elon Musk Geram 'Sogok' Rp71 Juta tapi Ditolak!

        Pada bulan Januari, perusahaan memposting daftar pekerjaan untuk direktur uji klinis yang mengindikasikan bahwa mungkin ada di jalur untuk memenuhi timeline Elon Musk.

        Tetapi bahkan ketika mendekati tonggak sejarah ini, perusahaan telah menghadapi gejolak internal, termasuk kehilangan anggota kunci dari tim pendiri perusahaan.

        Melansir Fortune di Jakarta, Senin (31/1/22) menurut setengah lusin mantan karyawan yang diwawancarai oleh Fortune, tidak sedikit mereka 'kabur' karena tekanan budaya kerja yang 'gila' yang telah diciptakan Musk.

        Sebagian besar mantan karyawan ini meminta anonimitas karena khawatir tentang pelanggaran perjanjian kerahasiaan yang kemungkinan menarik kemarahan Musk. Hingga kini, Musk dan Neuralink tidak menanggapi beberapa permintaan komentar untuk cerita ini.

        Musk telah menempatkan startup tersebut di bawah tekanan tak henti-hentinya untuk memenuhi jadwal yang tidak realistis, kata mantan karyawan ini.

        “Ada ketidakpuasan dari atas ke bawah dengan laju kemajuan meskipun kami bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar salah satu mantan anggota staf teknis Neuralink yang bekerja di perusahaan itu pada 2019. “Elon masih tidak puas.”

        Beberapa staf mengatakan kebijakan perusahaan yang didikte oleh Musk melarang karyawan menyalahkan pemasok atau vendor luar karena keterlambatan. Orang yang mengelola pekerjaan itu harus bertanggung jawab atas tenggat waktu yang terlewat, bahkan tenggat waktu yang berada di luar kendali mereka.

        Karyawan terus-menerus cemas takut membuat Musk marah karena tidak memenuhi jadwalnya yang ambisius.

        “Semua orang di seluruh kerajaan itu hanya didorong oleh rasa takut,” kata mantan karyawan lainnya.

        Budaya menyalahkan dan ketakutan ini berkontribusi pada tingkat pergantian yang tinggi. Dari delapan ilmuwan yang dibawa Musk untuk membantu membangun Neuralink dengannya, hanya dua orang yakni Dongjin Seo dan Paul Merolla yang tetap di perusahaan.

        Tekanan itu bisa sangat bermasalah karena berbagai tantangan ilmiah dan teknik yang dihadapi Neuralink.

        Seorang ilmuwan di Janelia Research Campus, Tim Hanson yang merupakan bagian dari Howard Hughes Medical Institute di Ashburn, Va., adalah bagian dari tim pendiri Neuralink yang mengerjakan robot bedah serta penelitian hewan menggunakan antarmuka otak-komputer.

        “Ada ketidaksesuaian ini,” katanya. “Ilmu pengetahuan dasar pada dasarnya lambat,” kata Hanson yang meninggalkan perusahaan pada 2018.

        Terkadang, insinyur harus membuat keputusan tentang masalah seperti desain elektroda sebelum data yang relevan tersedia dari tim ilmiah yang bekerja pada penelitian hewan.

        Penelitian hewan bisa memakan waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun; para insinyur berada di bawah tekanan untuk bertindak dalam beberapa hari dan minggu. Ada juga penundaan yang disebabkan oleh kebutuhan Neuralink untuk membuat chip komputer yang dirancang khusus. Tetapi Musk ingin cepat diuji coba implantasi ke manusia secepat mungkin.

        Masalah ini pun tidak bisa dianggap remeh karena merupakan teknologi baru. Tekanan serupa juga pernah dilaporkan di perusahaan Musk lainnya, termasuk Tesla dan SpaceX.

        Dengan adanya ketegangan ini, banyak pihak meragukan kemampuan Neuralink apakah akan dapat memenuhi hype yang telah dibuat Musk dengan pernyataannya yang membanggakan teknologinya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: