Omongan Rocky Gerung Kali Ini Lebih Tajam dari Silet Soal Kerumunan Jokowi: Itu Tipuan Kamera!
Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Pengamat politik Rocky Gerung menyinggung adanya skenario di balik kerumunan warga akibat kedatangan Presiden Joko Widodo. Kerumunan warga menyambut kepala negara seolah-olah dibuat spontan padahal skenarionya mudah terbaca.
"Seperti spontanitas yang direncanakan. Dari awal kita tahu itu tipuan kamera, jadi seolah-olah ada spontanitas, tapi memang pengerahan sudah ada sejak awal. Jadi ini semacam skenario yang dengan mudah terbaca," kata Rocky seperti dikutip redaksi di Youtube Rocky Gerung Official, Senin (7/2/2022).
Jokowi setidaknya sudah empat kali memicu kerumunan warga. Terakhir kali saat mendatangi Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara pada Kamis, 3 Februari 2022. Sebelumnya, kerumunan warga terjadi saat Jokowi berkunjung ke Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa 23 Februari 2021. Kemudian ketika Jokowi membagikan sembako di Grogol, Jakarta Barat pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Baca Juga: Eks Pembela Habib Rizieq yang Masuk "Kandang Banteng" Belain Arteria Dahlan: Tidak Melanggar Hukum!
Kerumunan warga juga terjadi pada Selasa, 31 Agustus 2021 saat presiden meninjau proses vaksinasi di Cirebon dan meresmikan Bendungan Kuningan, di Jawa Barat.Menurut Rocky, alasan yang disampaikan pihak Istana bahwa kerumunan muncul dikarenakan antusiasme masyarakat kepada Jokowi yang memang sulit dihindari.
"Jadi semua alasan yang diberikan itu hanya dimaksudkan untuk mengelu-elukan presiden. Saya kira, dari Donny (Gahral Adian), Fadjroel (Rahman), sampai Heru (Budi Budi Hartono), mereka semua tahu apa yang diinginkan presiden yaitu di headline-kan. Supaya di elu-elukan. Jadi mereka sebetulnya dari awal ingin agar supaya presiden di-service, karena presiden ingin dielu-elukan. Oleh karena itu dikumpulkan lah massa, oleh karena itu diatur lah bagaimana caranya bansos itu menimbulkan kerumunan," kata Rocky.
Baca Juga: Geram Gegara Jokowi Bikin Kerumunan, Novel 212 Lantang Teriakan Nama Rizieq Shihab!
Apalagi memang masyarakat sulit diatur agar tidak berkerumun. Tapi kata dia, Presiden Jokowi harusnya bisa mengatur dirinya sendiri agar tidak timbul kerumunan."Logikanya masyarakat sulit diatur namun seharusnya presiden dapat mengatur logikanya sendiri," demikian kata Rocky Gerung.[]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto