Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gejolak Geopolitik Kerek Harga Minyak Mentah Indonesia

        Gejolak Geopolitik Kerek Harga Minyak Mentah Indonesia Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tensi geopolitik dan peningkatan permintaan mengerek harga minyak dunia. Hal ini turut berimbas kepada rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada bulan lalu yang mencapai US$ 85,89 per barel.

        Angka ini melesat USD12,53 per barel dari rata-rata ICP Desember 2021 yang sebesar US$ 73,36 per barel.

        Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan kenaikan ICP mengikuti kondisi harga minyak mentah dunia yang juga sedang tinggi.

        “Kazakhstan sebagai salah satu negara OPEC+ dengan produksi 1,6 juta barel per hari, mengalami kendala logistik yang berpotensi menyebabkan penurunan produksi pasca demonstrasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar,” Kata Agung di Jakarta, kemarin.

        Selain itu Libya saat ini hanya memproduksi minyak mentah pada kisaran 700 ribu barel per hari dari potensi produksi kurang lebih 1,2 juta barel per hari.

        Negara tersebut mengalami penurunan produksi minyak terendah dalam 14 bulan terakhir akibat blokade di lapangan minyak utama area barat.

        Selain itu, Uni Emirat Arab (UEA) yang merupakan negara produsen minyak OPEC tertinggi ketiga, mengalami serangan drone dan misil dari pemberontak Yemeni Houthi.

        “Faktor lainnya adalah terjadinya ledakan pipa di Turki dengan kapasitas penyaluran sebesar 450 ribu barel per hari minyak dari Utara Irak ke Pelabuhan Ceyhan-Mediteranian sehingga memicu kekhawatiran pasar akan potensi gangguan pasokan minyak,”pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: